Sarah Rasmul Bayan Tarbiyah; Jasiman Lc.
Sejak dua dasawarsa terakhir ini dakwah Islam mengalami kemajuan, namun usaha-usaha untuk menyesatkan umat juga semakin gencar dilakukan, bahkan di antaranya ada yang mengatasnamakan Islam. Rasulullah saw. pernah mengatakan bahwa akan ada da’i-da’i yang menyeru pada pintu neraka, mereka berkata dengan bahasa kita dan berpakaian dengan pakaian kita. Karena itu kesadaran dakwah hendaklah disertai dengan pengetahuan akan karakteristiknya. Dakwah yang benar dan lurus memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. rabbaniyyah [berorientasi ketuhanan]. Segala elemen di dalam dakwah diorientasikan kepada Allah; berawal dari Allah, berakhir pun kepada Allah.
2. Islamiyyah gobla jam’iah [keislaman sebelum organisasi], yang disampaikan dan menjadi agenda utama dakwah adalah Islam itu sendiri. Organisasi hanyalah merupakan alat dan cara.
3. Syamil [komprehensif] dan tidak sebagian-sebagian. Islam adalah satu kesatuan sistem yang bagian-bagiannya tidak terpisahkan satu sama lain.
4. Mu’ashirah [aktual-modern], dan tidak konservatif. Dakwah harus selalu dapat menjawab dan menyelesaikan problematika zaman. Segala yang berbau dakwah tidak ada yang kadaluwarsa.
5. Mahaliyah wa’alamiyah [lokal dan internasional]. Islam mempunyai sifat semestawi. Namun Islam juga memasyarakat. Artinya, dakwah Islam juga memberikan perhatian yang sama seriusnya kepada permasalahan lokal.
6. ‘Ilmiyah [selaras dengan logika]. Dakwah Islam selalu berusaha memberikan kesadaran islami. Karena Islam bukan dogma. Islam membangkitkan kesadaran atas dasar makrifat dengan hujjah yang nyata.
7. Bashirah Islamiyyah [pandangan Islami]. Gagasan, konsepsi, dan pemikiran yang ada di dalamnya selalu islami, tidak sekuler, materialis, kapitalis, liberal dan sejenisnya.
8. Inqilabiyah [perubahan total], bukan reformasi tambal sulam, sehingga akan jelas antara yang haq dan yang batil. Upaya ini melahirkan ketakwaan.
9. Mana’atul Islam [kekebalan Islam]
Dakwah memberikan kekebalan Islam melalui:
– Penguasaan teori, yaitu dengan memahami prinsip, fikrah dan sistem.
– Penguasaan moral, diperoleh dengan berbagai latihan: kemauan yang kokoh dan kesetiaan yang kokoh.
– Penguasaan amal, dicapai melalui: pergerakan yang berkelanjutan dan kesadaran berkorban.
&