Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah; Yazid bin Abdul Qadir Jawas
‘Aqidah adalah masalah yang ghaib, dan hal yang ghaib itu hanya tegak dan bersandar kepada kepasrahan (taslim) serta keyakinan sepenuhnya (mutlak) kepada Allah (dan Rasul-Nya). maksudnya hal tersebut adalah apa yang diberitakan Allah dan Rasul-Nya wajib diterima dan diyakini sepenuhnya. Taslim merupakan ciri dan sifat kum beriman yang karenanya mereka dipuji oleh Allah, seraya berfirman:
“Alif laam miim. Kitab al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka bertakwa kepada yang ghaib….” (al-Baqarah: 1-3)
Perkara ghaib ini tidak dapat diketahui atau dijangkau oleh akal. Oleh karena itu, ahlus sunnah membatasi diri dalam masalah ‘aqidah kepada berita dan wahyu yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Hal ini sangat berbeda dengan ahli bid’ah dan mutakallimin (ahli kalam). Mereka memahami masalah yang ghaib itu dengan berbagai dugaan. Tidak mungkin mereka mengetahui masalah-masalah yang ghaib. Mereka tidak melapangkan akalnya dengan taslim, berserah diri kepada Allah dan Rasul-Nya, dan tidak pula menyelamatkan ‘aqidah mereka dengan ittiba’ dan mereka menghalangi kaum Muslimin awam berada dalam fitrah yang telah Allah ciptakan bagi mereka.
Tinggalkan Balasan