Surga Kenikmatan Yang Kekal;
Berita Akhirat; Mahir Ahmad Ash-Shufiy
Selain pepohonan yang tak pernah putus berbuah selama 100 tahun, Allah juga menuturkan tentang pohon-pohon surga dan tempat bernaungnya,
“Dan golongan kanan, Alangkah bahagianya golongan kanan itu. berada di antara pohon bidara yang tak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas,” (al-Waaqi’ah: 27-30)
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata air.” (al-Mursalaat: 41)
“Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti dan teduh….” (ar-Ra’du: 35)
“Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.” (Yaasiin: 55-56)
“Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya.” (al-Insaan: 14)
“Dan selain dari dua syurga itu ada dua syurga lagi. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? kedua syurga itu (kelihatan) hijau tua warnanya.” (ar-Rahmaan: 62-64)
Dalam Tafsir ash-Shabuni disebutkan, dzawaataa afnaan adalah cabang karena ia memiliki daun dan buah, dan di antaranya yang menaungi dan memberikan buah.
Dalam tafsir lain juga disebutkan, mud Hammataan; maksudnya adalah yang kelihatan seperti gelap karena sangat hijau. Hal itu karena banyak disiram air. Dalam al-Qur’an disebutkan, yang artinya:
“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang Suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.”(an-Nisaa’: 57)
Ayat ini menguatkan adanya naungan yang menaungi di surga, dan tentu akan kelihatan sangat indah berada di bawah pohon rindang, banyak daunnya yang dapat menaungi. Hal ini diungkapkan dengan ungkapan yang sangat indah, dhillan dhaliilan.
Dalam Mausu’ah al-Qur’aniyah al-Muyassarah disebutkan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta beramal shalih, akan dimasukkan ke dalam surga yang kekal dan penuh kenikmatan. Di sana, mereka tinggal untuk selamanya. Mereka memiliki istri-istri dari para bidadari yang sebelumnya menjadi istri di dunia. Allah memasukkan mereka ke dalam surga dengan senantiasa ada naungan sehingga akan terasa sejuk dan tidak panas.
Ibnu Katsir mengatakan bahwa lafadz “dhillan dhaliilan”, berarti tempat dengan naungan yang banyak, lebat, baik dan jernih. Berarti di sana akan ada naungan yang seantiasa menaungi, orang-orang akan hidup di sana dengan tenang.
&