Apakah Mekkah Ditaklukan Secara Damai atau dengan kekuatan ?

23 Sep

DR.Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy; Sirah Nabawiyah;
analisis Ilmiah Mahajiah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah saw.

Dalam masalah ini para Ulamat berselisih pendapat. Syafi‘I,. Ahmad dan lainnya berpendapat bahwa Nabi saw memasukinya secara damai. Wakil dari Quraisy dalam perdamaian ini adalah Abu Sofyan, dengan suatu kesepakatan dan syarat : „Barangsiapa menutup pintu rumah Abu Sofyan ia selamat, barangsiapa masuk Islam, ia selamat, dan barangsiapa masuk ke dalam rumah Abu Sofyan ia selamat, kecuali enam orang.

Sedangkan Abu Hanifah dan Malik berpendapat bahwa Nabi saw memasukinya dengan kekuatan. Mereka berdalil dengan cara yang ditempuh kaum Muslimin dalam memaskui kota Mekkah yaitu dengna membawa senjata dan persiapan perang.

Tetapi semunya sepakat bahwa Nabi saw tidak menjarah hartanya sebagai barang pampasan perang dan tidak menjadikan penduduknya sebagai tawanan perang. Alasan mereka yang beranggapan bahwa Mekkah ditaklukan dengan kekuatan mengemukakan alasan bahwa hal yang menghalangi Nabi saw untuk membagi barang jarahannya adalah kekhususan Quraisy sebagai negeri peribadatan dan tanah suci, seolah-olah ia waqaf dari Allah kepada seluruh alam. Oleh sebab itu, sebagian Ulama‘ diantarnya Abu Hanifah mengharamkan penjualan tanah dan rumah-rumah di Mekkah.

&

2 Tanggapan ke “Apakah Mekkah Ditaklukan Secara Damai atau dengan kekuatan ?”

  1. Rony Syahroni 28 Juli 2015 pada 12.20 #

    Jika kita menilai Futuh Makkah, bukan diantara keduanya, baik kekuatan atau dengan cara Damai, disini yang paling bisa kita yaqini adalah Nashrum minallah, yaitu pertolongan Allah,( An Nashr.1) hanyalah kekuatan atas kehendak dan izin Allah, kota Makkah tunduk atas dasar Allah yang Mau bukan Muhammad saw, jadi bukan masalah dengan kekuatan atau dengan kedamaian. Jika dinilai seperti itu ketaqwaannya orang-orang yang berjuang bersama Rasulullah saw dalam menegakkan Islam akan hilang, karena Allahnya sudah dikesampingkan, Nashrullahi wafathun qoriib. Kekuatan tanpa melibatkan Allah timbulnya nafsu serakah, demikian juga kedamaian tanpa melibatkan Allah hanyalah kamulplase, mungkinkah bisa terjadi, akan tetapi jika sudah bersama Allah, kekuatan lain tak tertandingi, juga kedamaian pasti terjadi, jadi kekuatan dan kedamaian jika Allah menghendaki dengan izinnya pasti terjadi, tidak ada yang mampu menghalanginya

  2. Rony Syahroni 28 Juli 2015 pada 12.39 #

    Jadi kita tidak lagi berfikir takluknya Makkah dengan kekuatan atau kedamaian ? Jika Allah sudah turun tangannya maka pasti tak ada yang mampu mengalahkannya, demikian pula pasti pula dengan yaqin terjadi kedamaian, ini dibuktikan dalam surat An Nashr, berduyun-duyun mereka masuk Dinullah, itu membutikan adanya kedamaian, tidak bisa lagi dipungkiri

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: