LANGKAH 7 SEMANGATI ANAK DAN SENANTIASA MEMOTIVASINYA

29 Sep

30 Langkah Mendidik Anak Agar Mengamalkan Ajaran Agama
Salim Sholih Ahmad Ibn Madhi; IslamHouse.com

Pada fase pertama anak –secara khusus- suka dengan ungkapan pujian dan sanjungan. Ini memiliki pengaruh yang menakjubkan dalam jiwa anak. Dapat menjadi pendorong untuk menguasai banyak hal. Demikianlah teladan Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- dalam mendidik para sahabatnya memaknai agama ini.

Kisah Yang Menunjukkan Pentingnya Motivasi Dan Dorongan Untuk Maju

1. Rasulullah mendatangi para sahabatnya dan memotivasi mereka agar siap menghadapi peperangan. Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- berkata:
“Demi yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari kalian berperang pada hari ini, sedang dia berperang dengan sabar, mengharap pahala, menyongsong dan tidak melarikan diri, melainkan Allah masukan dia ke surga.”
Umair Ibn al-Hammam, saudara Bani Salamah berkata,
“Ketika itu di tangannya ada beberapa butir kurma yang sedang ia makan. Dia berujar:
“Bakhin, bakhin. Tidak ada batas antara aku dan surga selain hingga mereka dapat membunuhku.” Dia pun membuang sisa kurma yang ada di tangannya dan mengambil pedangnya lalu memerangi musuh hingga terbunuh -rahimahullah-. (Al-Bidayah wa an-Nihayah III/276)

2. Al-Khansâ berkata kepada 4 putranya sebelum peristiwa perang Qodisiah (Pertempuran yang terjadi antara kaum muslimin dan Furs (Iran saat ini) tahun 15H/635M, yang dimenangkan oleh kaum muslimin. Dipimpin oleh Saad Ibn Abi Waqos.):
“Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia. Sungguh kalian adalah saudara kandung sebapak dan seibu. Silsilah keturunan kalian tidak terkontaminasi oleh zina dan tidak tercampur. Ketahuilah bahwa negeri akhirat lebih baik dari negeri yang fana. Bersabar, berhati-hati dan bertakwalah, semoga kalian beruntung. Jika kalian lihat peperangan telah menyingsing, api perang telah berkecamuk, masuklah ke dalam hawa panasnya dan bersabarlah menghadapinya, beruntunglah dengan hasilnya serta kemuliaan di negeri yang kekal abadi.”

Ketika perang telah memamerkan taringnya, mereka pun langsung menceburkan diri ke dalamnya. Seperti dugaan sang ibu, gugurlah putra-putranya satu demi satu. Ketika sampai berita kematian seluruh putranya, sang ibu tidak berkata lebih dari:
“Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan syahidnya putra-putraku. Aku berharap kepada Allah, menyatukanku bersama mereka di negeri yang kekal dengan kasih sayang-Nya.” (Shalahul Ummah, Sayid Afâni 7/174)

&

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: