Tauhid Uluhiah
Muhammad Ibn Ibrahim al Hamd; Islamhouse.com
Nampak sekali dalil-dalil dari al-Quran dan Hadis, dan beragam indikasi mengenai wajibnya mengesakan Allah Shubhanahu wa ta’alla dalam ibadah. Terkadang datang dengan nas al-Quran yang memerintahkan untuk mentauhidkan (mengesakan) -Nya dengan perintah langsung, terkadang datang menjelaskan tujuan penciptaan jin dan manusia, terkadang datang menjelaskan tujuan diutusnya rasul dan diturunkannya kitab-kitab suci, terkadang datang sebagai peringatan menyelisihinya, terkadang datang menjelaskan pahala mereka yang mengamalkannya di dunia dan akhirat, terkadang menjelaskan balasan bagi yang meninggalkan, tidak memedulikan, menjaga jarak dan memeranginya.
Di antara dalil-dalil al-Quran dan Hadis mengenai adanya pengesaan Allah Shubhanahu wa ta’alla dalam beribadah. Firman Allah -ta’ala-,
“Hai manusia, sembahlah Tuhan-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” (QS.al-Baqarah:21)
Firman –Nya:
“…Maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya…” (QS.Hud:123)
Firman -Nya:
“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan, Pemilik rumah ini (Ka’bah).” (QS.Quraisy:3)
Firman -Nya:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun…” (QS.an-Nisa:36)
Firman -Nya:
“Katakanlah: ‘Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhan-mu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan -Nya dengan sesuatu pun…” (QS.al-An’am:151)
Firman -Nya:
“Dan Tuhan-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain -Dia…” (QS.al-Isra’:23)
Firman -Nya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada -Ku.” (QS.ad-Dzariat:56)
Firman -Nya:
“…dan janganlah kamu mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).” (QS.al-Isra’:39)
Firman -Nya:
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.” (QS.al-Fatihah:5)
Firman -Nya:
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah Aku olehmu sekalian.” (QS.al-Anbiya’:25)
Firman -Nya:
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu’…” (QS.an-Nahl:36)
Dari Hadist yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim dan selain keduanya, dari Mu’adz Ibn Jabal -radiallahu ‘anhu-, dia berkata, “Aku dibonceng Nabi Muhammad -Salallahu ‘alaihi wasallam- naik keledai, beliau berkata, ‘Wahai Mu’adz, apakah engkau tahu apa hak Allah Shubhanahu wa ta’alla atas hamba dan apa hak hamba atas -Nya? Aku jawab, ‘Allah Shubhanahu wa ta’alla dan Rasulnya lebih mengetahui.’ Nabi bersabda, ‘Hak Allah Shubhanahu wa ta’alla atas hamba adalah mengibadahi -Nya dan tidak menyekutukan -Nya dengan sesuatu pun, sedangkan hak hamba atas Allah Shubhanahu wa ta’alla adalah tidak mengazab siapa pun yang tidak menyekutukan -Nya dengan sesuatu pun.’ Aku katakan, “Tidakkah aku sampaikan kabar gembira ini kepada orang-orang?” Beliau menjawab, ‘Jangan beritahu, (khawatir) mereka akan bergantung kepadanya.'” (HR.al-Bukhari VIII/164, Muslim I/58, at-Turmudzi V/26.)
&
Tinggalkan Balasan