Silsilah Hadits Dlaif (Lemah) dan Maudlu’ (Palsu);
Muhammad Nashiruddin al-Albani
Ad-dun-yaa haraamun ‘alaa aHlil aakhirati, wal aakhiratu haraamun ‘alaa aHlid dun-yaa, wad-dun-yaa wal aakhiratu haraamun ‘alaa aHlillaaH.
“Dunia itu haram bagi ahli akhirat dan akhirat itu haram bagi ahli dunia, sedangkan dunia dan akhirat adalah haram bagi ahlullah.”
Ini salah satu dari sedereran hadits maudhu’. Dalam sanadnya terdapat JIibillah bin Sulaiman yang oleh adz-Dzahabi dinyatakan dalam deretan perawi tidak tsiqah (tidak terpercaya).
Menurut saya, penyebar hadits ini bukan saja tidak kuat, terapi jelas seorang pendusta ulung. Yang pasti, riwayat ini batil. Seorang mukmin tidak akan ragu terhadap pernyataan ini, sebab bagaimana mungkin Rasulullah mengharamkan sesuatu yang dihalalkan bagi orang-orang mukmin.
Tampaknya pemalsu hadits ini berasal dari kalangan sufi yang dungu, yang berkeinginan menabur benih akidah sufiyah batil. Di antaranya, yaitu mengharamkan sesuatu yang telah dihalalkan Allah dengan dalih mendidik jiwa, seolah-olah apa yang didatangkan oleh syariat tidak cukup atau kurang sempurna. Sehingga mereka membuat peraturan untuk menyempurnakan ketetapan Ilahi.
&
Tinggalkan Balasan