DOSA HAWA ?

20 Feb

Wanita Dalam Pandangan Islam
Karya: Dr. Syarief Muhammad abdul adhim;
Penerjemah: Ibrahim Qamaruddin, Lc.

Sesungguhnya ketiga Agama tersebut sepakat terhadap satu kebenaran, yaitu: bahwasanya Allah Swt. yang telah menciptakan laki-laki dan perempuan dan Dia-lah pencipta alam semesta ini dengan segala isinya. Namun muncul pertentangan di antara ke tiga Agama tersebut setelah diciptakannya lelaki pertama (Adam as.) dan perempuan pertama (Hawa).

Pada akidah orang-orang Yahudi dan Masihi, Allah mengharamkan kepada Adam dan Hawa untuk makan buah dari pohon yang diharamkan, akan tetapi ular membisikkan kepada Hawa agar memakan buah dari pohon tersebut dan Hawa membisikkan kepada Adam agar makan bersamanya. Dan ketika Allah mencela Adam terhadap apa yang dia perbuat, Adam melimpahkan semua dosa kepada Hawa.

Lalu Adam berkata: “Sesungguhnya dia adalah wanita yang Engkau jadikan bersamaku, dia yang telah memberiku buah dari pohon itu maka aku memakannya”, (Bagian Kitab “Perjanjian Lama” penciptaan 12:3). Dan Tuhan berfirman terhadap wanita tersebut: “Banyak, kebanyakan susahmu ketika kamu hamil, dan akan merasakan sakit ketika melahirkan. Dan Dia berfirman kepada Adam karena kau mendengarkan perkataan isterimu dan kau telah memakan buah pohon tersebut yang Aku telah wasiatkan kepadamu dengan perkataan jangan kau makan dari buah pohon tersebut, bumi dilaknat karena perbuatanmu. Dengan susah payah kau akan makan darinya setiap hari di kehidupanmu”. (Bagian Kitab “Perjanjian Lama” penciptaan).

Sedangkan dalam pandangan Islam telah disebutkan kisah permulaan penciptaan beberapa kali dalam al-Qur`an, misalnya:

Allah Swt.berfirman: “Wahai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga, serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, sehingga kamu berdua menjadi orang-orang yang zalim. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)”. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua”. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua”. Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”. (QS. Al-A`raaf: 19-23).

Dengan mengamati dua kisah tersebut tentang permulaan penciptaan, kita mendapati perbedaan yang sangat inti, sebab al-Qur`an bertolak belakang dengan Injil. Al-Qur`an menjadikan dosa tersebut untuk Adam dan Hawa berdua. Dan tidak terdapat di bagian manapun dalam al-Qur`an yang mengatakan bahwasanya Hawa yang merayu (memberi) Adam untuk memakan buah dari pohon tersebut, atau bahwasanya Hawalah yang pertama memakan buah tersebut sebelum Adam.

Maka Hawa dalam al-Qur`an tidak mengkhianati Adam atau menipunya. Dan rasa sakit ketika melahirkan bukan hukuman dari Allah Swt., karena Allah (sebagaimana disebutkan dalam al-Qur`an) tidak menghukum seseorang dengan dosa orang lain. Maka Adam dan Hawa as. melakukan maksiat dan keduanya meminta ampunan kepada Allah Swt. dan Allah-pun telah mengampuni keduanya.

&

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: