Fakta Sejarah Islam;
Dr. Utsman bin Muhammad al-Khamis; Pustaka Imam Syafi’i
Taariikh ath-Thabari adalah kitab terpenting dalam sejarah Islam. Sering kali penulis sejarah mengutip berbagai peristiwa darinya. Ahlus sunnah dan ahli bid’ah mengutip dan berdalil dengan kitab ini. Lantas, mengapa kitab ini lebih didahulukan daripada kitab-kitab sejarah lainnya?
Penurut Dr. Utsman bin Muhammad al-Khamis, didahulukannya kitab tersebut didasarkan pada fakta-fakta berkut:
1. Dekatnya zaman penyusunnya, yaitu Imam ath-Thabari, dengan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh para shahabat
2. Penyusun meriwayatkan semuanya dengan sanad
3. Kemuliaan penyusun dan tingkat keilmuannya
4. Mayoritas kitab sejarah mengutip riwayat-riwayat darinya.
Jika kandungan kitab Taariikh ath-Thabari demikian unggul, maka kita bisa saja langsung merujuk pada kitab beliau ketika ingin membaca sejarah –tanpa melihat kitab-kitab sejarah lainnya yang menginduk kepadanya. Akan tetapi, seperti yang telah disampaikan bahwa tidak hanya ahlus sunnah yang merujuk kitab tersebut, tetapi juga para ahlu bid’ah yang mengambil apa-apa yang sesuai dengan madzab mereka.
Nah bagaimanakah sebaiknya menyikapi dua hal yang berlawanan ini? Jawabannya masih terkait dengan keistimewaan kitab sejarah ini, yakni semua peristiwa sejarah yang dinukil di dalamnya disertai sanad; jadi kalangan ahlus sunnah mengambil sanad ath-Thabari yang shahih saja, sedangkan ahli bid’ah mengambil semua riwayat baik yang shahih, yang baik maupun yang buruk, yang penting sesuai dengan hawa nafsu mereka.
Kalau demikian, sudah semestinya kita mengetahui metode yang dipakai oleh Imam ath-Thabari dalam menyusun Taariikhnya tersebut.
&
Tinggalkan Balasan