Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Anfaal
(Harta Rampasan Perang)
Surah Madaniyyah; surah ke 8: 75 ayat
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak berirnan. (QS. 8:55) (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya). (QS. 8:56) Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai-beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya mereka mengambil pelajaran. (QS. 8:57)” (al-Anfaal: 55-57)
Allah memberitahukan, bahwa seburuk-buruk apa yang berjalan di muka bumi ini adalah orang-orang kafir, karena mereka tidak beriman. Mereka adalah orang-orang yang setiap kali mengadakan perjanjian, mereka selalu melanggar perjanjiannya dan setiap kali menegaskan keimanan, mereka mengabaikannya.
waHum laa yattaquun (“Dan mereka tidak takut.”) Maksudnya, mereka sama sekali tidak takut kepada Allah dalam melakukan perbuatan dosa.
Fa immaa tatsqafannakum fil harb (“Jika engaku menemui mereka dalam peperangan.”) Yakni, kalian dapat memenangkan dan mengalahkan mereka dalam peperangan; fa syarrid biHim man khalfaHum (“Maka cerai-beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan [menumpas] mereka.”) Maksudnya, timpakanlah siksaan kepada mereka.
Demikian itulah yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, al-Hasan al-Bashri, adh-Dhahhak, as-Suddi, `Atha’ al-Khurasani dan Ibnu `Uyainah. Maknanya adalah, berikanlah siksaan yang keras dan bersikap kasarlah dalam melakukan penyerangan, supaya musuh-musuh yang lain, baik dari kalangan bangsa Arab maupun (selain mereka) menjadi takut dan agar yang demikian itu menjadi pelajaran bagi mereka.
La’allaHum yadzdzakkaruun (“Supaya mereka mengambil pelajaran.”) As-Suddi mengatakan: “Agar mereka berhati-hati dan tidak melakukan pengingkaran, sehingga mereka tidak ditimpa hal yang serupa.”
Bersambung
Tinggalkan Balasan