Tafsir Ibnu Katsir Surah Yunus ayat 93

8 Okt

Tafsir Al-Qur’an Surah Yunus
Surah Makkiyyah; surah ke 10: 109 ayat

tulisan arab alquran surat yunus ayat 93“Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil di tempat kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan, (yang tersebut dalam Taurat). Sesungguhnya Rabbmu akan memutuskan antara mereka di hari Kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu.” (QS. Yunus: 93)

Allah memberi kabar tentang apa yang Allah anugerahkan kepada Bani Israil, yang berupa kenikmatan agama di dunia. Dan firman-Nya: mubawwa-a shidqin (“Di tempat kediaman yang bagus.”) Sebagian pendapat mengatakan: yaitu negeri Mesir dan Syam, dari negeri-negeri yang dekat dengan Baitul Maqdis dan sekitarnya, karena sesungguhnya Allah Ta’ala ketika membinasakan Fir’aun dan pasukannya, kekuasaan negeri Musa telah kokoh di Mesir dengan keseluruhannya.”

Allah berfirman dalam ayat ini, akan tetapi mereka masih bergerak bersama Musa untuk mencari negeri Baitul Maqdis, yaitu negeri al-Khalil (Ibrahim as), Musa terus bergerak bersama mereka untuk mencari Baitul Maqdis dan pada waktu itu, di sana terdapat kaum dari bangsa yang berbadan besar, kemudian Bani Israil berpaling dari memerangi mereka, maka Allah Ta’ala mengusir mereka dalam kesesatan selama empat puluh tahun.

Dan firman-Nya: wa razaqnaaHum minath-thaayibaat (“Dan Kami beri mereka dari yang baik-baik.”) Maksudnya, yang halal dari rizki yang baik yang bermanfaat, yang baik secara alami dan syar’i. Dan firman-Nya: fa makhtalafuu hattaa jaa-a Humul ‘ilmu (“Maka mereka tidak berselisih kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan [yang tersebut dalam Taurat].”) Maksudnya, mereka tidak berselisih dalam suatu masalah kecuali setelah mereka mendapatkan ilmu, maksudnya, tidak ada perselisihan di antara mereka, karena Allah telah menjelaskan dan menghilangkan kesamaran.

Dan telah ada pula hadits yang meriwayatkan, bahwa sesungguhnya orang-orang Yahudi terpecah menjadi tujuh puluh satu golongan, orang-orang Nasrani terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan dan umat ini akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, satu golongan di antaranya masuk surga dan tujuh puluh dua masuk neraka. Dikatakan: “Siapa mereka wahai Rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab: “Yaitu orang yang mengikutiku dan para sahabatku.” Hadits ini diriwayatkan oleh al-Hakim dalam Mustadraknya dengan lafazh ini dan hadits ini juga terdapat dalam kitab-kitab Sunan dan Musnad. (Lihat Silsilah Ahadits ash-Shahihah no. 203-204, oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani.)

Maka dari itu Allah Ta’ala berfirman: inna rabbaka yaqdlii bainaHum (“Sesungguhnya Rabbmu akan memutuskan antara mereka. “Maksudnya, memisahkan di antara mereka; yaumal qiyaamati fiimaa kaanuu fiiHi yakhtalifuun (“Di hari Kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu.”)

bersambung

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: