Tafsir Al-Qur’an Surah Yunus
Surah Makkiyyah; surah ke 10: 109 ayat
“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca Kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Rabbmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (QS. 10:94) Dan sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang rugi. (QS. 10:95) Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Rabbmu, tidaklah akan beriman. (QS. 10:96) Meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan adzab yang pedih. (QS. 10:97)” (Yunus: 94-97)
Qatadah bin Di’amah berkata, telah sampai kepada kami bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Aku tidak ragu dan aku tidak bertanya.”
Begitu juga Ibnu `Abbas, Sa’id bin Jubair dan al-Hasan al-Bashri berkata: “Di sini ada pengukuhan dan berita kepada umatnya, bahwa sesungguhnya sifat Nabi mereka (Muhammad saw) telah dalam kitab-kitab terdahulu yang ada di tangan Ahli Kitab.” Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka.” (QS. Al-A’raaf: 157) dan ayat seterusnya.
Meskipun mereka mengetahui dari kitab-kitab mereka, sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri, akan tetapi mereka campuradukkan semua itu, mereka rubah, mereka ganti, bahkan tidak beriman kepadanya.
Hujjah-hujjah atas mereka pun telah berdiri kokoh. Untuk itu Allah berfirman: innal ladziina haaqat ‘alaiHim kalimatu rabbika laa yu’minuuna. Walau jaa-atHum kullu aayatin hattaa yarawul ‘adzaabal aliim (“Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Rabbmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan adzab yang pedih.”) Maksudnya, mereka tidak beriman dengan keimanan yang bermanfaat untuk mereka, bahkan ketika iman seseorang telah tidak bermanfaat lagi untuknya.
Untuk itu, ketika Musa as. berdakwah kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dia berkata:
“Ya Rabb binasakanlah harta benda mereka dan kuncimatilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksa yang pedih.” (QS. Yunus: 88)
Kemudian Allah Ta’ala berfirman:
bersambung
Tinggalkan Balasan