Tafsir Al-Qur’an Surah Al-A’raaf (Tempat Tertinggi)
Surah Makkiyyah; surah ke 7: 206 ayat
“Allah berfirman: ‘Siksaku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” (QS. al-A’raaf: 156)
Dengan maksud memberikan jawaban bagi firman-Nya yang sebelumnya yaitu: in Hiya illaa fitnatuka (“Itu tidak lain banyalah cobaan dari-Mu,”) Allah berfirman: ‘adzaabii ushiibu biHii man asyaa-u wa rahmatii wasi’at kulla syai-in (“Siksa-Ku akan Ku-timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki Ilan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.”) Maksudnya, Aku dapat berbuat apa saja yang Aku kehendaki dan menetapkan apa saja yang Aku inginkan. Dan Aku mempunyai hikmah dan keadilan dalam semuanya itu. Mahasuci Allah, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) selain Dia.
Firman Allah: wa rahmatii wasi’at kulla syai-in (“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu,”) merupakan ayat yang sangat agung kandungan dan cakupannya, sebagaimana firman Allah Ta’ala yang memberitahukan tentang para Malaikat pemikul ‘Arsy dan Malaikat-malaikat lain yang berada di sekelilingnya, di mana mereka mengatakan:
“Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu.” (QS. Al-Mu’min: 7)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Salman, dari Nabi saw, beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat, di antaranya satu rahmat yang menyebabkan makhluk saling berkasih sayang, dan dengannya binatang-binatang buas mengasihi anak-anaknya. Dan sembilan puluh Sembilan ditangguhkan sampai hari Kiamat kelak.” (HR. Ahmad, hadits tersebut keluarkan pula oleh Muslim)
Firman Allah selanjutnya: fa sa aktubuHaa lilladziina yattaquun (“Maka akan Aku tetapkan ahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa.”) Yakni, akan Aku pastikan tercapainya rahmat itu dari-Ku sebagai karunia dan kebaikan dari-Ku kepada mereka. Sebagaimana firman-Nya dalam ayat yang lain:
“Rabbmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang [rahmat].” (QS. Al-An’aam: 54)
Firman-Nya: lilladziina yattaquun (“Untuk orang-orang yang bertakwa.”) maksudnya, Aku akan jadikan rahmat itu bagi orang-orang yang menghiasi din dengan sifat-sifat ini, mereka adalah umat Muhammad saw.
Alladziina yattaquun (“Yaitu yang bertakwa,”) yaitu (orang-orang yang) menjaga diri dari kemusyrikan dan dosa-dosa besar.
Firman-Nya: wa yu’tuunaz zakaata (“Yang menunaikan zakat.”) Ada pendapat yang mengatakan, yang dimaksudkan adalah zakaatun nufuus (penyucian diri). Ada juga yang mengatakan zakaatul amwaal. Namun bisa mencakup makna keduanya secara umum. Karena ayat ini adalah Makkiyyah (diturunkan di Makkah);
Wal ladziina Hum bi-aayaatinaa yu’minuun (“Dan orang-orang yang beriman kepada Kami,”) yakni yang membenarkannya.
&
Terima kasih, penjelasan anda sangat jelas dan bisa difahami