Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-An’am ayat 153

20 Des

Tafsir Al-Qur’an Surah Al-An’am (Binatang Ternak)
Surah Makkiyyah; surah ke 6: 165 ayat

tulisan arab alquran surat al an'am ayat 153“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu darijalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.” (QS. al-An’aam: 153)

Mengenai firman-Nya: wa laa tattabi’us subula fatafarraqa bikum ‘an sabiiliHi (“Dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan [yang lain], karena jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.”)
Dan juga firman-Nya yang artinya: “Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah-belah tentangnya.” (QS. Asy-Syuura: 13). Dan ayat-ayat lainnya yang semakna di dalam al-Qur’an, `Ali bin Abi Thalhah menyatakan dari Ibnu `Abbas, ia berkata: “Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa berjama’ah (bersatu) dan melarang mereka berpecah-belah, dan Allah memberitahukan kepada mereka bahwa orang-orang sebelum mereka binasa akibat pertengkaran dan pertentangan mengenai agama Allah.”

Pendapat yang seperti itu juga dikemukakan oleh Mujahid dan yang lainnya.

Ada seseorang yang bertanya kepada Ibnu Masud: “Apakah yang dimaksud ash-Shiraathul Mustaqiim itu?” Ibnu Mas’ud menjawab: “Muhammad saw. meninggalkan kita di dekatnya (ash-Shiraathul Mustaqiim) sedang ujungnya berada di Surga, di sebelah kanannya terdapat kuda dan di sebelah kirinya juga terdapat kuda, dan di sana ada beberapa orang yang memanggil siapa saja yang melewati mereka. Barangsiapa yang memilih kuda tersebut, maka dia akan sampai di Neraka, dan siapa yang memilih ash-Shiraathul Mustaqiim tersebut, maka dia akan sampai di Surga.” Setelah itu Ibnu Mas’ud membacakan ayat:

Wa anna Haadzaa shiraathii mustaqiiman fattabi’uuHu wa laa tattabi’us sabiila fatafarraqa bikum ‘an sabiiliHii (“Dan bahwa [yang Karni periniahkan] ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan [yang lain], karena jalan jalan itu akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.”)

Imam Ahmad mengatakan dari an-Nawwas bin Sam’an, dari Rasulullah saw, beliau pernah bersabda: “Allah telah membuat perumpamaan ash-Shiraathul Mustaqiim yang di kedua sisinya terdapat pagar, yang masing-masing memiliki beberapa pintu terbuka, dan pada pintu-pintu itu terdapat tabir yang terurai. Pada pintu shirath itu terdapat seorang penyeru yang berseru, ‘Wahai sekalian manusia, masuklah semuanya ke ash-Shiraathul Mustaqiim dan janganlah kalian berpecah-belah.’ Dan ada satu lagi penyeru yang memanggil dari atas shirath, yaitu jika ada seseorang yang hendak membuka sedikit dari pintu-pintu tersebut, penyeru itu berkata, `Celaka engkau, jangan engkau membukanya, karena jika engkau membukanya maka engkau akan terperosok ke dalamnya.’

Maka shirath itu adalah Islam, kedua pagar itu adalah hukum-hukum Allah, dan pintu-pintu yang terbuka itu adalah larangan-larangan Allah. Sedangkan penyeru yang berada di shirath adalah Kitabullah (al Qur’an), dan penyeru yang berseru dari atas shirath adalah penasihat Allah yang berada di dalam hati setiap orang muslim.” (HR. At-Tirmidzi dan an-Nasa’i. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib).

Fattabi’uuHu wa laa tattabi’us subula (“Maka ikutilah dia. Dan janganlah kamu mengikuti jalan jalan/[yang lain].”) Allah membuat jalan-Nya hanya satu, karena kebenaran itu hanyalah satu. Oleh karena itu Allah menyebutkan jalan yang lainnya dengan jamak (as subulu), karena keadaannya yang tercerai-berai dan bercabang-cabang, sebagaimana Allah berfirman, yang artinya:

“Allah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung pelindungnya adalah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran).” (QS. Al-Baqarah: 257). Cahaya (an-nuur) bentuk tunggal dan kegelapan (adh-dhulumaatu) bentuk jamak.

&

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: