Tag Archives: 131-132

Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-An’am ayat 131-132

19 Des

Tafsir Al-Qur’an Surah Al-An’am (Binatang Ternak)
Surah Makkiyyah; surah ke 6: 165 ayat

tulisan arab alquran surat al an'am ayat 131-132“Yang demikian itu adalah karena Rabbmu tidaklah membinasakan kota-kota secara aniaya, sedang penduduknya dalam keadaan lengah. (QS. 6:131) Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Rabbmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (QS. 6:132)” (al-An’aam: 131-132)

Allah berfirman: dzaalika al lam yakur rabbaka muHlikal quraa bidhulmiw wa aHluHaa ghaafiluun (“Yang demikian itu adalah karena Rabbmu tidaklah membinasakan kota-kota secara aniaya, sedang penduduknya dalam keadaan lengah.”) Maksudnya, bahwa Kami telah memperingatkan kepada bangsa jin dan manusia melalui pengutusan para Rasul dan penurunan kitab-kitab, supaya tidak seorang pun disiksa karena kezhalimannya padahal dia belum menerima dakwah, tetapi Kami terlebih dahulu memberikan peringatan kepada semua umat. Dan Kami tidak mengadzab seorang pun kecuali setelah pengutusan para Rasul kepada umat-umat tersebut, sebagaimana Allah berfirman, yang artinya:

“Dan Kami tidak akan mengadzab sebelum Kami mengutus seorang Rasul.” (al-Israa’: 15).

Allah juga berfirman yang artinya:
“Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (Neraka itu) bertanya kepada mereka, ‘Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?’ Mereka menjawab, ‘Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, lalu kami mendustakan(nya).’” (QS. Al-Mulk: 8-9). Cukup banyak ayat-ayat al-Qur’an yang menjelaskan masalah ini.

Selanjutnya firman-Nya: wa likulli darajaatum mimmaa ‘amiluu (“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat [seimbang] dengan apa yang dikerjakannya.”)
Maksudnya, bagi setiap orang yang berbuat ketaatan kepada Allah atau berbuat maksiat kepada-Nya mempunyai derajat dan tingkatan masing-masing sesuai dengan amalnya. Allah akan menempatkannya pada tingkatan-tingkatan tersebut, serta memberikan balasan atasnya, jika baik maka akan memperoleh kebaikan, dan jika buruk maka akan memperoleh keburukan.

Penulis (Ibnu Katsir) berkata: “Bahwa firman-Nya: wa likulli darajaatum mimmaa ‘amiluu (“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat [seimbang] dengan apa yang dikerjakannya.”) bisa juga kembali kepada mereka yang kafir baik dari bangsa jin maupun manusia. Yakni, masing-masing mereka memperoleh derajat di Neraka sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya.

Seperti juga firman-Nya yang artinya berikut lni:
“Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.” (QS. An-Nahl: 88).

Wa maa rabbuka bighaafilin ‘ammaa ya’maluun (“Dan Rabbmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”) Mengenai firman-Nya ini Ibnu Jarir berkata: “Semua perbuatan mereka itu wahai Muhammad, diketahui oleh Rabbmu, dan Dia akan menghisab dan mencatatnya bagi mereka di sisi-Nya, untuk selanjutnya diberikan balasan kepada mereka atas perbuatan itu ketika mereka menghadap dan kembali kepada-Nya.”

&