Tag Archives: manfaat

Pedoman Mengetahui Naskh dan Manfaatnya

10 Mar

Ilmu Al-Qur’an (‘Ulumul Qur’an)
Studi Ilmu-ilmu Al-qur’an; Mannaa’ Khaliil al-Qattaan

Pengetahuan tentang nasikh dan mansukh mempunyai fungsi dan manfaat besar bagi para ahli ilmu, terutama fuqaha, mufasir dan ahli ushul, agar pengetahuan tentang hukum tidak menjadi kacau dan kabur. Oleh sebab itu, terdapat banyak atsar [perkataan shahabat dan atau tabi’in] yang mendorong agar mengetahui masalah ini.

Diriwayatkan, Ali pada suatu hari melewati seorang hakim lalu bertanya, “Apakah anda mengetahui yang nasikh dan yang mansukh?” “Tidak,” jawab hakim itu. Maka kata Ali: “Celakalah anda dan mencelakakan orang lain.”

Dari Ibn Abbas bahwa ia berkata tentang firman Allah: “Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sesungguhnya ia telah diberi kebajikan yang banyak.” (al-Baqarah: 269), “Yang dimaksud ialah nasikh dan mansukhnya dan mutasyabihnya, muqaddam dan mu’akhkharnya, serta hala dan haramnya.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Mundzir dan Ibn Abi Hatim dari Ibn Abbas)

Untuk mengetahui nasikh dan mansukh terdapat beberapa cara:

1. Keterangan tegas dari Nabi atau sahabat, seperti hadits: “Aku [dulu] pernah melarangmu berziarah kubur, maka [kini] berziarah kubur-lah.” (Hadits Hakim)
Juga seperti perkataan Anas mengenai kisah orang yang dibunuh di dekat sumur Ma’unah, sebagaimana akan dijelaskan nanti, “berkenaan dengan mereka turunlah ayat al-Qur’an yang pernah kami baca sampai kemudian diangkat kembali.”

2. Kesepakatan umat bahwa ayat ini nasikh dan yang itu mansukh.

3. Mengetahui mana yang terlebih dahulu dan mana yang kemudian dalam perspektif sejarah.

Naskh tidak dapat ditetapkan berdasarkan pada ijtihad, pendapat mufasir atau keadaan dalil-dalil yang secara lahir nampak kontradiktif, atau terlambatnya keislaman salah seorang dari dua perawi.

&

Manfaat Pembahasan Mengenai Ayat yang Turun Pertama dan Terakhir

9 Mar

Ilmu Al-Qur’an (‘Ulumul Qur’an)
Studi Ilmu-ilmu Al-qur’an; Mannaa’ Khaliil al-Qattaan

Pengetahuan mengenai ayat-ayat yang pertama kali dan terakhir kali diturunkan itu mempunyai banyak manfaat, yang terpenting di antaranya:

1. Menjelaskan perhatian yang diperoleh al-Qur’an guna menjaganya dan menentukan ayat-ayatnya. Para shahabat telah menghayati al-Qur’an ini ayat demi ayat. Sehingga mereka mengerti kapan dan dimana ayat itu diturunkan. Mereka telah menerima dari Rasulullah saw. ayat-ayat al-Qur’an yang diturunkan kepada beliau dengan sepenuh hati, hati-hati dan percaya bahwa al-Qur’an adalah dasar agama, penggerak iman dan sumber kemuliaan serta kehormatannya.

Dan ini membawa pada akibat positif yaitu bahwa al-Qur’an selamat dari perubahan dan kekacauan. “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an, dan Kami pulalah yang akan menjaganya.” (al-Hijr: 9)

2. Mengetahui rahasia perundang-undangan Islam menurut sejarah sumbernya yang pokok. Ayat-ayat al-Qur’an dapat mengatasi persoalan kejiwaan manusia dengan petunjuk ilahi, dan mengantarkannya dengan cara-cara yang bijaksana dan menempatkan mereka ke tingkat kesempurnaan. Ia dapat bertahan dalam menetapkan hukum-hukum, sehingga dengan demikian cara hidup mereka menjadi benar dan urusan masyarakat berada pada jalan yang lurus.

3. Membedakan yang nasikh dan mansukh. Kadang terdapat dua ayat atau lebih dalam satu masalah, tetapi ketentuan hukum dalam satu ayat berbeda dengan ayat lain. Apabila diketahui mana yang pertama diturunkan dan mana yang kemudian, maka ketentuan hukum dalam ayat yang diturunkan kemudian menasakh [menghapus] ketentuan ayat yang diturunkan sebelumnya.

&

Faedah Qasam dalam al-Qur’an

6 Mar

Ilmu Al-Qur’an (‘Ulumul Qur’an)
Studi Ilmu-ilmu Al-qur’an; Mannaa’ Khaliil al-Qattaan

Bahasa Arab mempunyai keistimewaan tersendiri berupa kelembutan ungkapan dan beraneka ragam uslubnya sesuai dengan berbagai tujuannya. Lawan bicara [mukhaatab] mempunyai beberapa keadaan yang dalam ilmu Ma’ani disebut adrubul khabar ats-tsalaatsah atau tiga macam pola penggunaan kalimat berita: ibtida’i, talabi, dan inkaari.

Mukhaatab terkadang seseorang berhati kosong [khaliyuz zihni] sama sekali tidak mempunyai persepsi pernyataan [hukum] yang diterangkan kepadanya, maka perkataan yang disampaikan kepadanya tidak perlu memakai penguat [ta’kid]. Penggunaan perkataan demikian dinamakan ibtida’i.

Terkadang pula ia ragu-ragu terhadap kebenaran pernyataan yang disampaikan kepadanya. Maka perkataan untuk orang semacam ini sebaiknya diperkuat dengan suatu penguat guna menghilangkan keraguannya. Perkataan demikian dinamakan talabi.

Dan terkadang ia inkar atau menolak isi pernyataan. Maka pembicaraan untuknya harus disertai penguat sesuai kadar keingkarannya, kuat atau lemah. Pembicaraan demikian dinamakan inkaari.

Qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang masyhur untuk memantapkan dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa. Al-Qur’anul Karim diturunkan untuk seluruh manusia, dan manusia mempunyai sikap yang bermacam-macam terhadapnya. Di antaranya ada yang meragukan, ada yang mengingkari dan ada pula yang amat memusuhi.

Karena itulah dipakai qasam dalam Kalamullah, guna menghilangkan keraguan, melenyapkan kesalahpahaman, menegakkan hujjah, menguatkan khabar dan menetapkan hukum dengan cara paling sempurna.

&

Faedah mengetahui asbabun nuzul dalam lapangan pendidikan dan pengajaran

6 Mar

Ilmu Al-Qur’an (‘Ulumul Qur’an)
Studi Ilmu-ilmu Al-qur’an; Mannaa’ Khaliil al-Qattaan

Dalam dunia pendidikan, para pendidik mengalami banyak kesulitan dalam menggunakan media pendidikan yang dapat membangkitkan perhatian anak didik supaya jiwa mereka siap menerima pelajaran dengan penuh minat dan seluruh potensi intelektualnya terdorong untuk mendengarkan dan mengikuti pelajaran.

Tahab pendahuluan dari suatu pelajaran memerlukan kecerdasan brilian, yang dapat menolong guru dalam menarik minat anak didik terhadap pelajarannya dengan berbagai media yang sesuai; serta memerlukan latihan dan pengalaman cukup lama yang dapat memberinya kebijakan dalam memilih metode pengajaran yang efektif dan sejalan dengan tingkat pengetahuan anak didik tanpa kekerasan atau dipaksakan.

Di samping pendahuluan itu bertujuan membangkitkan perhatian dan minat belajar, juga bertujuan memberikan konsepsi menyeluruh mengenai tema pelajaran, agar guru dapat dengan mudah membawa anak didiknya dari hal-hal yang sifatnya umum pada yang khusus, sehingga semua materi pelajaran yang telah ditargetkan dapat dikuasai dengan detail sesudah anak didik itu memahaminya secara umum [garis besarnya].

Pengetahuan tentang asbabun nuzul merupakan media paling baik untuk mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan di atas dalam mempelajari al-Qur’anul Karim baik bacaan maupun tafsirnya.

Asbabun Nuzul ada kalanya berupa kisah tentang peristiwa yang terjadi, atau berupa pertanyaan yang disampaikan oleh shahabat kepada Rasulullah saw. untuk mengetahui hukum suatu masalah, sehingga al-Qur’an pun turun sesudah terjadi peristiwa atau pertanyaan tersebut.

Seorang guru sebenarnya tidak perlu membuat pengantar pelajaran dengan sesuatu yang baru dan dipilihnya; sebab jika ia menyampaikan sebab nuzul, maka kisahnya itu sudah cukup untuk membangkitkan perhatian, menarik minat, memusatkan intelektual dan menyiapkan jiwa anak didik untuk menerima pelajaran, serta mendorong mereka untuk mendengarkan dan memperhatikannya.

Mereka segera dapat memahami pelajaran itu secara umum dengan mengetahui asbabun nuzul karena di dalamnya terdapat unsur-unsur kisah yang menarik. Dengan demikian jiwa mereka terdorong untuk mengetahui ayat apa yang diturunkan sesuai dengan sebab nuzul itu serta rahasia-rahasia perundangan dan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, yang kesemuanya itu memberikan petunjuk kepada manusia ke jalan kehidupan yang lurus, jalan menuju kekuatan, kemuliaan dan kebahagiaan.

Para pendidik dalam dunia pendidikan dan pengajaran di bangku-bangku sekolah ataupun pendidikan umum, dalam memberikan bimbingan dan penyuluhannya perlu memanfaatkan konteks asbabun nuzul untuk memberikan rangsangan kepada anak didik yang tengah belajar dan masyarakat umum yang dibimbing. Cara demikian merupakan cara paling bermanfaat dan efektif untuk mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan tersebut dengan mempergunakan metode pemberian pengertian paling menarik dan bentuk paling tinggi.

&

Manfaat Mempelajari Psikologi Belajar

12 Mar

Psikologi Belajar
Drs.Syaiful Bahri Djamarah
asyHadu allaa ilaaHa illallaaH, wa asyHadu anna muhammadar rasuulullaaH

Siapapun yang akan menerjunkan diri ke dunia pendidikan pasti suatu saat nanti akan dihadapkan pada berbagai masalah jika tidak mengetahui siapa anak didik dan bagaimana cara belajarnya. Lebih-lebih bila tidak ada hasrat sama sekali untuk mengenal anak didik lebih dekat.

Penyebab utama dari kegagalan seorang guru dalam menjalankan tugas belajar di depan kelas adalah kedangkalan pengetahuan guru terhadap siapa anak didik dan bagaimana cara belajarnya, sehingga setiap tindakan pembelajaran yang diprogramkan justru lebih banyak kesalahan daripada kebenaran dari kebijakan yang diambil.

Psikologi belajar adalah sebuah disiplin ilmu yang memberikan wawasan kepada guru dan calon guru mengenai siapa anak didik dan bagaimana cara belajarnya. Hal-hal lain yang berhubungan dengan aktifitas belajar anak didik, juga dibicarakan di dalamnya. Semua itu penting untuk diketahui guru dan calon guru dan besar manfaatnya bagi kepentingan pembelajaran di sekolah tempat mengabdikan diri.
Manfaat itu adalah:

1. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang hakekat siapa anak didik dan bagaimana cara belajarnya, hakekat umum belajar dan syarat-syaratnya yang diperlukan agar peristiwa belajar dapat berjalan dengan baik, yang dapat dimanfaatkan dalam pengambilan kebijakan pengajaran.
2. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar individu anak, yang dapat dimanfaatkan dalam memahami masalah belajar anak. Strategi belajar mengajar yang diperlakukan pun menjadi lebih adabtable dan jauh dari dominasi guru.
3. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan bahwa setiap anak didik berbeda sebagai individu dalam belajar, yang mana dapat dimanfaatkan untuk melakukan pendekatan yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar sesuai potensi individu anak masing-masing
4. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang dapat dimanfaatkan dengan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif lagi kreatif dalam rangka meningkatkan hasil belajar yang optimal
5. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan bahwa pembawaan merupakan potensi anak yang tersedia dan dapat diubah dengan menyediakan lingkungan belajar yang kreatif di dalam kelas.
6. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang berbagai masalah yang terkait dengan teori-teori, prinsip-prinsip dan fungsi, serta teknik motivasi belajar, yang dapat dimanfaatkan dalam rangka pemberian motivasi kepada anak didik yang tidak atau kurang bergairah dalam belajar, sehingga diharapkan anak didik terlibat langsung dalam belajar.
7. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar anak, yang dapat dimanfaatkan oleh guru dengan tidak memaksakan kehendak sendiri kepada anak didik untuk dipaksa belajar, padahal anak didik belum siap untuk belajar.
8. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang kepastian belajar anak pada stadium umur tertentu, yang dapat dimanfaatkan dalam rangka pengalokasian waktu belajar dan sebagai bahan pertimbangan sejauh mana tingkat keluasan dan kedalaman materi yang diprogramkan dalam kurikulum, sehingga dapat memperkecil tingkat kesulitan belajar anak didik dalam menyerap, mengolah, dan menyimpan informasi dalam memori otak.
9. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang masalah lupa dan faktor-faktor penyebabnya, yang dapat dimanfaatkan dalam rangka menejemen pembelajaran yang kondusif dengan tujuan informasi baru dapat diserap, diolah, dan disimpan dengan baik dan tidak membuat anak didik melupakan informasi lama yang telah tersimpan dalam memori otak.
10. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang masalah transfer belajar, yang dapat dimanfaatkan untuk membantu anak didik untuk mentransfer perolehannya ke dalam situasi lain, sehingga penguasaan anak didik terhadap materi pelajaran betul-betul mantap dan bermakna.

&

Manfaat Arang

5 Mar

Manfaat Arang
Opini dan Dakwah

Terkadang manusia cenderung menganalogikan sesuatu yang buruk, terbelakang dan kegagalan dengan warna hitam. Sehingga terjadi semacam bid’ah bahwa untuk berkabung seseorang harus mengenakan pakaian hitam. Sepertinya hal ini sudah berlebihan.

Akan tetapi perlu diingat bahwa warna hitam itu sendiri adalah ciptaan Allah Yang Maha Mulia. Meskipun warna hitam tidak pernah disebut dalam rangkaian warna pelangi. Toh orang tidak akan risau ketika memetik manfaat dari benda arang yang berwarna hitam itu, yaitu batangan hitam yang berasal dari kayu yang dibakar di atas tungku sebelum menjadi abu. Nah, dalam proses pembakaran tersebut, terbentuklah lubang-lubang mikro di permukaan arang dan luas permukaan pun menjadi besar. Akibatnya, banyak bagian yang bertabrakan dengan udara dan air sehingga elemen asing terserap ke dalam arang.

Masyarakat luas telah mengenal arang untuk bahan memasak di tungku, terutama untuk memasak makanan dengan cara dipanggang di atas bara, seperti sate dan ayam panggang atau ikan bakar. Namun hal yang lebih penting adalah ternyata dibalik warnanya yang hitam itu justru arang berfungsi sebagai penyaring air bersih. Subhaanallah, Maha Suci Allah !

&

Manfaat Susu

5 Mar

Manfaat Susu
Opini dan Dakwah

Dalam hidup ini Allah Yang Maha Esa telah menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya di berbagai sudut alam semesta ini. Contoh kecil adalah, bagaimana bayi manusia ditakdirkan untuk pertama kali mengkonsumsi air susu ibu yang akan menjadi penunjang hidupnya, sebelum akhirnya dia menjadi dewasa untuk menjadi hamba yang berbakti dan bersyukur atas karunia yang telah diterimanya dari Allah.

Ada apa dengan air susu? Mengapa sang bayi telah mendapatkan asupan yang memadai hanya dengan mengkonsumsi susu? Sebab susu adalah minuman yang sempurna gizinya. Kita bisa hidup hanya dengan minum susu tanpa makanan apapun. Yakni, susu mengandung semua nutrisi yang diperlukan tubuh, misalnya protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, dan juga vitamin. Allah Tuhan Semesta alam telah merancangnya dengan sempurna. Bayangkan seandainya ada bayi yang baru lahir kemudian merengek minta semur jengkol atau balado petai! Tentu ini merepotkan, gusi sang bayi akan menjadi hancur, ketika pipis baunya akan menyiksa hidung-hidung orang yang ada di sekitarnya. Jika demikian maka berkuranglah kesempurnaan hidup ini. Dan pada akhirnya orang akan mengutuk banyak hal. Syukurlah Allah tidak ceroboh seperti itu. Dia Maha Mengetahui dan Maha Sempurna, lalu menciptakan kehidupan ini dengan sempurna dan rapi, harmoni dan penuh dengan keindahan. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Kemudian kita akan menjumpai anak-anak ayam yang menetas dan keluar dari cangkang telur. Selama melingkar di dalam cangkang itu sang anak ayam mendapatkan makanan dari mana? Sangat mustahil induknya menyuntikkan gabah atau biji-bijian ke dalam telur tempat anaknya meringkuk. Dan Allah adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia menakdirkan bahwa telur adalah salah satu makanan sempurna selain susu. Di dalam telur telah terkandung semua gizi dan kandungan yang diperlukan oleh calon makhluk hidup yang terbentuk darinya. Allahu Akbar. Allah Maha Besar.

Sumber: 3 menit Belajar Pengetahuan Umum; Kim Seok-Ho/ Kim Seok-Sheon

&

Manfaat cuka

5 Mar

Manfaat cuka
Opini dan Dakwah

Sejarah mengungkapkan bahwa cuka adalah salah satu bahan makanan yang sudah biasa digunakan pada zaman Nabi Muhammad s.a.w. Bahkan dalam sebuah riwayat Rasulullah menyatakan dalam hadits yang menyebutkan bahwa cuka adalah sebaik-baik lauk yang diciptakan oleh Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan faktanya hingga kini cuka banyak digunakan dalam resep masakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa cuka memiliki daya sterilisasi untuk mencegah disentri dan tifus. Itu artinya dibalik rasanya yang asam itu, cuka memiliki fungsi yang menakjubkan. Dan ini atas kehendak Allah Tuhan Yang Maha mengetahui. Maka jangan disangka bahwa menambah cuka ke dalam mie bakso hanya supaya rasanya menjadi lezat, tetapi yang lebih berharga adalah untuk menghalangi bakteri yang merugikan dan mencegah keracunan makanan. Subhaanallah, Maha Suci Allah dari segala sifat buruk yang disifatkan oleh manusia kepada-Nya.

Sumber: 3 menit Belajar Pengetahuan Umum; Kim Seok-Ho/ Kim Seok-Sheon

&

Manfaat Mentimun

5 Mar

Manfaat Mentimun
Opini; Dakwah

Kalau anda berfikir bahwa teknologi saat ini mencapai puncak kecanggihannya, maka marilah kita perhatikan kecanggihan Allah dalam salah satu benda ciptaannya ini, yakni buah mentimun. Buah ini mengandung air lebih dari 95%, vitamin, zat anorganik, serat, serta gula. Saat makan mentimun, komponen kalium yang terkandung di dalamnya akan membuang asam natrium dari tubuh kita sehingga usus menjadi bersih. Ini adalah sebuah keajaiban yang oleh manusia hendaknya disyukuri karena dapat digunakan untuk berbagai hal.

Dengan memijat kulit tubuh memakai mentimun, buah ini akan memberikan air yang cukup kepada kulit sehingga kulit menjadi lembab, dan 10 mg vitamin c yang terkandung dalam 1 buah mentimun membuat kulit menjadi kencang. Bayangkan jika anda merawat kendaraan anda. Berapakah biaya operasionalnya?

Dan dalam hal ini kita disediakan bahan yang murah dan mudah didapat untuk merawat tubuh kita. Berbagai kandungan zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Alangkah baiknya jika dalam hal ini kita bersyukur atas kemurahan Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Dia telah menciptakan mentimun yang dapat kita manfaatkan. Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Sumber: 3 menit Belajar Pengetahuan Umum; Kim Seok-Ho/ Kim Seok-Sheon

 

&

Hadist Arbain ke 12: Menyibukkan Diri dengan Sesuatu yang Bermanfaat

6 Des

Al-Wafi; Imam Nawawi; DR.Musthafa Dieb al-Bugha

Hadits Arbain nomor 12 (Keduabelas)

Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Di antara tanda sempurnanya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.” (hadits ini hasan, diriwayatkan oleh Tirmidzi dan yang lainnya)

URGENSI HADITS

Abu Hurairah ra. Shahabat yang selalu menyertai beliau dan banyak mengadopsi perilaku beliau berkata: “Rasulullah menjelaskan hadits tersebut kepada kami dengan kalimat yang singkat dan penuh manfaat, di dalamnya terkumpul kebaikan dunia dan kebahagiaan akhirat.”

Para ulama sepakat bahwa hadits ini merupakan jawami’ul kalim yang menjadi keistimewaan Rasulullah saw. yang tidak dimiliki nabi-nabi sebelumnya. Bahkan di antara mereka ada yang mengatakan bahwa hadits ini merupakan separuh dari agama, karena agama pada dasarnya adalah melakukan sesuatu [al fi’lu] dan menghindari sesuatu [at-tark], dan hadits ini merupakan dasar untuk menghindari suatu perbuatan, dengan demikian separuh dari agama.

Sebagian ulama berpendapat bahwa hadits ini menghimpun semua ajaran agama. Karena secara tekstual menyebutkan tentang at-tarku dan secara kontekstual mengisyaratkan al-fi’lu. Ibnu Rajab berkata: “Hadits ini dasar yang sangat penting berkaitan masalah akhlak.”
Abu Dawud berkata, “Siklus hadits-hadits ada pada empat hadits… salah satunya adalah hadits ini.” (syarah Ibnu Daqiq al-‘Id terhadap al-Arba’in)

KANDUNGAN HADITS

1. Membangun masyarakat yang mulia
Islam menghendaki terciptanya kedamaian dalam masyarakat. Tidak ada pertentangan dan permusuhan. Juga menghendaki kedamaian bagi individu, hidup di dunia dengan penuh kebahagiaan, disayangi dan tidak disakiti, hingga ketika meninggal dunia kelak, ia mendapatkan kemenangan dan keberuntungan.

Yang biasanya menimbulkan perpecahan dan mengacaukan masyarakat adalah campur tangan terhadap urusan orang lain, terutama masalah yang tidak mendatangkan manfaat baginya. Karena itulah salah satu tanda muslim sejati dan tandan kebenaran iman seseorang adalah sikap tidak campur tangan terhadap urusan orang lain.

2. Menyibukkan diri dengan urusan yang tidak mendatangkan manfaat adalah kesia-siaan dan tanda lemahnya iman.
Dalam kehidupannya, manusia senantiasa dikelilingi oleh manusia lain. Berbagai kesibukan dan hubungan satu sama lain sangat banyak dan beragam. Maka seorang muslim bertanggung jawab penuh dalam setiap langkah dan perbuatannya, setiap waktu yang dipergunakannya, dan setiap kata yang diucapkannya. Jika seseorang kemudian disibukkan oleh hal-hal yang tidak mendatangkan manfaat, hingga ia meninggalkan kewajiban yang seharusnya ia lakukan, melupakan amanat yang sepatutnya ia emban, maka di dunia akan mendapat cela dan di akhirat akan mendapat siksa. Hal ini adalah tanda lemahnya iman yang ada dalam dirinya, bahkan Islamnya hampir mendekati orang-orang yang mengaku Islam, namun hanya sebatas di bibir dan lidah.

Anas bin Malik meriwayatkan bahwa salah seorang sahabat meninggal dunia, lalu seseorang berkata, “Berilah kabar gembira dengan surga.” Maka Rasulullah saw. bersabda: “Apakah kalian tidak tahu… mungkin ia pernah mengucapkan perkataan yang tidak mendatangkan manfaat atau bakhil terhadap sesuatu [harta] yang sebenarnya tidak akan berkurang.” (HR Tirmidzi)

3. Menghindari sesuatu yang tidak bermanfaat merupakan jalan keselamatan.
Jika seorang muslim menyadari kewajiban dan tanggung jawabnya, niscaya ia akan menyibukkan diri dengan berbagai hal yang mendatangkan manfaat, bagi dunia maupun akhiratnya, dan akan menghindari segala hal yang tidak mendatangkan manfaat.

Perlu diketahui bahwa perkara yang bermanfaat lebih sedikit dibanding dengan perkara yang tidak bermanfaat. Karenanya dengan membatasi diri pada perkara yang bermanfaat, niscaya dia akan terhindar dari segala keburukan dan dosa, dan memiliki waktu yang cukup untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi akhiratnya. Ini adalah tanda kesempurnaan Islam dan iman seseorang. Ia pun akan mendapatkan tempat yang baik di sisi Tuhannya.

Rasulullah saw. bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian baik [sempurna] Islamnya, maka setiap kebaikan yang dikerjakan akan dicatat [baginya] sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Dan setiap keburukan yang dilakukan akan dicatat seperti apa yang ia lakukan [tidak dilipatgandakan].” (HR Bukhari)

Imam Malik menyebutkan bahwa Luqman pernah ditanya: “Apa yang menjadikan ada sampai pada derajat seperti ini?” ia menjawab: “Kejujuran, menepati janji, dan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat.”

4. Sibukkan diri anda dengan mengingat Allah swt. niscaya anda akan menjauhi perkara yang tidak bermanfaat.
Seorang muslim yang beribadah kepada Allah swt. seolah-olah melihat-Nya, merasakan kedekatan Allah swt. niscaya dia akan menyibukkan diri dengan hal-hal yang mendatangkan manfaat. Dengan demikian, ia akan menghindari perkara yang tidak mendatangkan manfaat. Jika ia mampu melakukan ini maka yang demikian itu adalah bukti kebenaran imannya kepada Allah. Namun jika ia tetap melakukan berbagai hal yang tidak bermanfaat, maka hal itu pertanda bahwa ia tidak mampu menghadirkan rasa dekat kepada Allah swt. dan bukti bahwa keimanannya belum benar.
Hasan al-Bashri berkata: “Tanda, bahwa Allah berpaling dari hamba-Nya adalah jika seorang hamba menyibukkan dirinya dengan perkara-perkara yang tidak mendatangkan manfaat.”

5. Perkara yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat.
Perkara yang mendatangkan manfaat bagi manusia adalah perkara-perkara yang berkaitan dengan kebutuhan manusia paling mendasar, seperti: sandang, pangan dan papan. Juga perkara-perkara yang berhubungan dengan keselamatan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Di luar masalah-masalah ini, maka tergolong perkara yang tidak mendatangkan manfaat.

Jad bisa disimpulkan bahwa perkara yang tidak mendatangkan manfaat adalah berbagai keinginan yang melebihi kebutuhan dasar. Seperti menumpuk harta dan kenikmatan, gila kedudukan dan kehormatan. Karenanya tanda kebenaran iman seorang muslim adalah tidak melakukan hal-hal tersebut.

Termasuk perkara yang tidak bermanfaat adalah sesuatu yang pada dasarnya dibolehkan , namun tidak membawa manfaat berarti bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Contoh: permainan, gurauan dan berbagai masalah lainnya yang mengurangi kewibawaan dan tidak membawa manfaat. Maka setiap muslim lebih baik meninggalkannya, karena perkara-perkara tersebut dapat menyia-nyiakan waktu dan hal ini kelak akan dimintai pertanggung jawaban.

Banyak bicara, terutama perkataan yang tidak mendatangkan manfaat. Bahkan banyak bicara, cenderung membawa kepada perkataan yang haram. Karena itu seorang muslim seharusnya tidak banyak mengumbar perkataan atau bahkan dengan mudah menerima dan menuturkan suatu yang bersifat kabar burung.

Tirmdizi meriwayatkan dari Muadz ra. bahwa Rasulullah saw. bersabada ketika ditanya: “Apakah perkataan kita akan dimintai pertanggungjawabannya?” Beliau menjawab: “Hus. Tidaklah manusia ditenggelamkan ke dalam neraka kecuali akibat perkataan mereka.” Rasulullah saw. bersabda: “Perkataan manusia adalah sebuah dosa [baginya] dan bukan pahala, kecuali amar ma’ruf nahi munkar dan dzikrullah [mengingat Allah].”

6. Seorang muslim seharusnya menyibukkan diri dengan berbagai masalah yang bernilai dan bukan disibukkan dengan masalah-masalah yang tidak berarti.

7. Seorang muslim hendaknya senantiasa mensucikan jiwanya dengan cara menjauhi semua masalah yang tidak bermanfaat.

&