Tag Archives: saw.

Abu Bakar as Siddiq ra

13 Mei

Sejarah Rasulullah saw.
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia; Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah; IslamHouse.com

Nama aslinya adalah Abdullah bin abi Quhafah.

-Ayahnya, Abu Quhafah yang nama aslinya adalah Usman bin Amir bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ai bin Ghalib atTaimiy al Qurosy bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.

-Ibu Abu Bakar adalah Ummul Khair Salma binti Shokhr bin Amir bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah

-usia beliau 63 tahun, sama seperti Rasulullah saw. Dia termasuk orang yang pertama masuk islam. Manusia terbaik setelah Rasulullah saw. Mengemban kekhilafahan selama 2,5 tahun. Riwayat-riwayat lain menyebutkan 2 tahun 4 bulan kurang 1 hari; 2 tahun;20 bulan

– Putera-puterinyanya

a .Abdullah, awal masuk islam sehingga termasuk sahabat. Diasaat Rasulullah saw dan Abu Bakar bersembunyi di dalam goa menghindari kejaran kafir Quraisy, ia pernah masuk goa itu juga. Dia terkena anak panah di Thaif, meninggal di saat ayahnya mengemban khilafah.

b. Asma’, pemilik dua ikat pinggang. Istri Zubeir bin Awwam. Hijrah ke Madinah di saat mengandung Abdulllah bin Zubeir. Sehingga Abdullah merupakan orang islam pertama yang lahir setelah hijrah. Ibu Asma’ adalah Qutailah binti Abdul Uzza berasal dari Bani Luay meninggal dalam keadaan kafir.

c dan d. Aisyah binti as-Siddiq, istri Nabi

Ia memiliki saudara seayah dan seibu yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar, yang berada di barisan kaum musyrikin pada perang Badar, namun setelah itu ia masuk islam. Ibu Aisyah adalah Ummu Ruman binti Amir bin Uaimir bin Abdu Syams bin Attab bin Udzinah bin Subai’ bin Duhman bin al Harits. Masuk islam, dan ikut hijrah ke madinah dan wafat di zaman Rasulullah saw

Cucu Abu Bakar: Abu Atik Muhammad bin Abdurrahman lahir di zaman Rasulullah saw,termasuk sahabat. Sehingga kami tidak tahu keluarga lain (selain Abu Bakar) yang dengan empat keturunan, semuanya tergolong sahabat (ayah Abu Bakar-Abu Bakar-Abdurrahman-Abu Atik)

e. Muhammad bin Abu Bakar. Lahir pada zaman haji wada’. Meninggal di Mesir dan dikuburkan disana.Ibunya adalah Asma’ binti Umais al Khots’amiyyah.

f. Ummu Kultsum binti Abu Bakar.Lahir setelah Abu Bakar wafat. Ibunya adalah Habibah, riwayat lain menyebutkan Fakhitah binti Kharijah bin Zaid bin Abu Zuhair al Anshari. Ia dinikahi Thalhah bin Ubaidillah
Keenam putera-puteri Abu Bakar adalah sahabat Nabi, kecuali Ummu Kultsum. Sementara Muhammad lahir masih zaman Nabi. Abu Bakar wafat pada tanggal 27 Jumadil Akhir 13H.

Mukjizat-Mukjizat Rasulullah SAW

13 Mei

Sejarah Rasulullah saw.
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia; Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah; IslamHouse.com

-Mukjizat teragung dan kejelasannya telah terbukti adalah al-Qu’ar al-Karim; yang tidak datang padanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji; yang menjadikan para ahli Bahasa dan orang-orang yang fasih harus bertekuk lutut; mereka tidak mampu membuat kalimat-kalimat serupa dengan alQur’an walau hanya 10 surat, atau 1 surat, bahkan hanya 1 ayat. Orang-orang musyrik pun mengakui kemukjizatannya, bahkan para penentang Islam orang-orang atheis pun meyakini kebenarannya.

-Orang-orang musyrik pernah meminta Rasulullah SAW untuk menunjukkan satu mukjizat, maka beliau pun menunjukkan dengan terbelahnya bulan hingga hampir terpisah menjadi dua bagian.itulah maksud ayat Allah di surat alQomar ayat 1: Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.

-Rasulullah saw berkata:“Sesungguhnya Allah Ta’ala menghimpun bumi untukku, hingga aku melihat bagian timur dan baratnya. Dan kekuasaan umatku akan mencapai apa yang telah dihimpun Allah itu“. Dan Allah membuktikan kebenaran perkataan Rasulullah SAW tersebut, dengan tercapainya kekuasaan umatnya yang meliputi ujung timur dan ujung barat, dan tidak tersebar ke utara dan selatan.

-Rasulullah saw terbiasa berkhutbah di atas potongan batang kurma, suatu ketika beliau membuat mimbar, dan berdiri di atasnya, maka terdengarlah tangisan dari batang kurma seperti tangisan…..

-Diantara mukjizat yang lain adalah terpancarnya air dari sela-sela jemarinya, terjadi tidak hanya sekali.

-Bertasbihnya kerikil di telapak tangannya, lalu beliau menaruhnya di telapak Abu Bakar, lalu Umar, lalu Usman, dan kerikil itu tetap bertasbih.

-Para Sahabat mendengar makanan bertasbih pada saat Rasulullah saw bersama mereka, sementara makanan tersebut sedang disantap.

-Bebatuan dan pepohonan mengucapkan salam pada Rasulullah saw pada malam beliau diangkat jadi Rasul.

-Paha kambing yang beracun berbicara pada Rasulullah saw. Orang-orang yang makan kambing beracun bersamanya meninggal dunia, sementara beliau meninggal 4 tahun kemudian.

-Serigala bersaksi atas kenabian Rasulullah saw.

-Suatu ketika, beliau dalam perjalanan, dan melewati seekor unta yang kehausan dan minta minum padanya. Maka tatkala melihat onta tersebut berjalan dengan menyeret kaki dan meletakkan leher depannya, beliau bersabda: “sesungguhnya dia mengeluh karena terlalu banyak kerja dan diberi makan sedikit”

-Di saat yang lain beliau masuk sebuah tembok yang dibalik tembok itu terdapat onta. Tatkala onta tersebut dilihat Rasulullah saw, ia merintih dan menangis. Maka beliau pun berkata pada pemiliknya:”Sesungguhnya ia mengadu padaku, bahwa engkau membuatnya kelaparan, dan menjadikannya letih (karena banyak kerja).

-Suatu saat beliau masuk sebuah tembok yang lain, dan dibalik tembok itu terdapat 2 ekor onta jantan. Sementara pemiliknya kesulitan untuk menggiring keduanya (karena berontak). Ketika salah satu onta tersebut melihat Rasulullah saw, tiba-tiba duduk menderum di hadapannya. Maka Rasulullah saw pun menenangkannya dan membawanya pada pemiliknya. Onta kedua pun melakukan hal yang sama.

-Suatu saat beliau tidur dalam sebuah perjalanan, tiba tiba datanglah sebuah pohon, membelah bumi dan tegak menaungi Rasulullah saw. Tatkala beliau bangun, diceritakanlah kejadian tersebut padanya. Maka beliau pun bersabda: “Pohon tersebut telah minta ijin pada Tuhannya untuk mengucapkan salam pada Rasulullah saw, lalu Tuhan pun mengijinkannya.

-Beliau menyuruh 2 batang pohon untuk berkumpul, maka keduanya pun berkumpul. dan menyuruh keduanya untuk berpisah kembali, maka keduanya pun berpisah.

-Seorang Arab Badui minta pada Rasulullah saw untuk menunjukkan sebuah mukjizat, maka beliau pun memanggol sebatang pohon. Pohon tersebut langsung memotong akarnya dan datang kehadapan Rasulullah saw. Tatkala beliau menyuruhnya untuk kembali, kembalilah pohon tersebut ke tempatnya semula.

-Beliau ingin memotong 6 ekor onta gemuk. Tiba-tiba keenam ekor onta tersebut mendekat padanya, hingga beliau dapat dengan mudah menyembelihnya satu demi satu.

-Beliau mengusap tetek kambing betina yang tidak hamil, dan tidak dikawini pejantan, maka mengalir deraslah susu dari tetek kambing tersebut. Beliau pun meminumnya dan memberikannya juga pada Abu Bakar.Kisah semacam ini juga terjadi di kemah Umi Ma’bad al Khuzaiyah.

-Salah satu bola mata Abu Qotadah bin Nu’man adz Dzofari keluar hingga jatuh di tangannya, lalu Rasulullah saw pun mengembalikannya. Maka mata tersebut menjadi paling bagus dan tajam dibanding mata yang sebelahnya. Diriwayatkan????…

-Kedua mata Ali bin Abi Thalib ra pernah sakit , lalu Rasulullah saw pun meludahinya. Maka sembuhlah saat itu juga. Dan tidak pernah sakit mata lagi. Dia juga didoakan Rasulullah saw saat sakit, lalu sembuhlah ia. Dan setelah itu tidak pernah lagi mengeluh kesakitan.

-Kaki Abdullah bin Atik al Anshari pernah sakit, lalu diusaplah oleh Rasulullah saw. Saat itu juga kakinya sembuh.

-Kematian Ubay bin Khalaf al Jumahi pada perang Uhud
telah dikabarkan sebelumnya oleh Rasulullah saw. Beliau hanya menggoresnya sedikit, lantas meninggal

-Sa’ad bin Muadz berkata pada Umayyah bin Khalaf, saudara Ubay bin Khalaf: “Saya mendengar Muhammad sesumbar bahwa dia yang akan membunuhmu.”
Maka pada Perang Badar terbunuhlah dia dalam keadaan kafir.

– Sebelum terjadi perang Badar beliau mengkabarkan tempat-tempat yang akan menjadi letak tewasnya orang-orang musyrik. Beliau berkata: “Ini tempat tewasnya Fulan besok insya Allah, ini tempat tewasnya Fulan besok insya Allah.“ Hal itu pun terbukti

– Beliau mengkabarkan bahwa, ada beberapa kelompok umatnya yang akan berjihad mengarungi lautan, dan Umi Haram binti Milhan termasuk diantara mereka. Dan terbuktilah perkataan Beliau

– Beliau berkata pada Usman:“Engkau akan ditimpa musibah besar. Ternyata Usman mati terbunuh.

– Dan beliau berkata pada Hasan bin Ali: “Sesungguhnya cucuku ini seorang tokoh, semoga Allah mendamaikan 2 kelompok orang-orang mukmin yang bertikai melalui perantaraannya.“ Dan terbuktilah perkataan beliau.

– Kematian al Aswadal Ansi al Kadzdzab dikabarkan pada Malam ia terbunuh, dan siapa pembunuhnya, padahal ia di San’a Yaman. Demikian pula kematian Kisra.

– Beliau memberitahukan tentang Syaima’ binti Buqailah al Azadiyah, bahwasanya ia diangkat dengan mengenakan kerudung hitam di atas bagal kelabu, kemudian hal ini terbukti pada zaman Abu Bakar asSiddik ra pada tentara Khalid bin Walid.

– Perkataan Beliau pada Tsabit bin Qois bin Syimas: “Engkau akan hidup mulia dan mati syahid.“ Maka hal itu terbukti, dia hidup mulia dan mati syahid dalam perang Yamamah.

– Perkataan beliau tentang seseorang yang mengaku dirinya Islam, dan ikut terjun di medan perang:“Sesungguhnya ia termasuk ahli neraka“. Maka Allah pun membuktikan perkataannya, orang tersebut mati bunuh diri.

– Doa beliau untuk Umar bin Khatab sebelum islamnya. Maka keesokan harinya, ia pun masuk Islam.

– Doa beliau untuk Ali bin Abi Thalib agar Allah menghilangkan panas dan dingin darinya. Maka Ali pun tidak merasa panas dan dingin lagi setelah itu.

– Doa beliau untuk Abdullah bin Abbas agar dipahamkan oleh Allah ilmu-ilmu agama dan tafsir. Hal itu terbukti hingga dijuluki Lautan Ilmu karena banyaknya ilmu yang ia kuasai.

– Doa beliau untuk Anas bin Malik agar panjang umur, banyak anak dan harta, serta diberkahi Allah. Terbukti dengan lahirnya 120 anak kandungnya, memiliki kebun kurma yang berbuah 2 kali dalam setahun, dan hidup hingga mencapai usia 120 tahun atau sekitar angka itu.

– Utaibah bin Abu Lahab merobek baju dan menyakiti beliau. Maka berdoalah beliau memohon pada Allah agar ia mendapat bencana dengan ulah seekor anjing diantara anjing-anjingnya. Dia pun dibunuh oleh singa di Zarqa, daerah Syam.

– Beliau mendapat pengaduan atas kemarau yang berkepanjangan, dan tiada turun hujan, sementara saat itu beliau berkhutbah jum’at di atas mimbar. Maka beliau pun berdoa, sementara di langit tak ada gumpalan awan. Secara tiba-tiba datanglah mendung yang bergulung-gulung sebesar gunung, dan turunlah hujan yang berkepanjangan hingga hari jum’at berikutnya. Dan muncullah pengaduan pada beliau atas banyaknya hujan tersebut, sehingga beliau pun berdoa kembali. Dan hujan pun terhenti, hingga orang-orang keluar dari rumah mereka berjalan di bawah terik matahari.

– Beliau memberi makan pasukan perang Khandak yang berjumlah ribuan, juga hewan ternak dari sebuah wadah kecil yang biasa untuk menakar gandum atau lebih kecil dari itu. Mereka pun kenyang dan ketika beranjak pergi, sisa makanan pun masih seperti semula.

– Dan beliau memberi makan pasukan perang Khandak juga dengan sedikit kurma yang dibawa oleh putri Basir bin Sa’ad. Sebenarnya kurma tersebut untuk ayah dan pamannya, Abdullah bin Rawahah.

– Beliau menyuruh Umar bin Khatab untuk memberikan bekal pada 400 orang pasukan berkuda dengan sedikit kurma. Setelah hal tersebut dilaksanakan, sisa kurma tetap seperti semula, seakan tidak berkurang sedikitpun.

– Beliau memberi makan 80 orang di rumah Abu Thalhah dengan beberapa potong roti dari gandum yang jumlahnya sangat sedikit, bahkan Anas yang menghidangkannya, membawa roti yang sedikit tersebut cukup diapit dibawah ketiaknya. Namun mereka merasa kenyang seluruhnya.

– Beliau memberi makan para pasukan dengan makanan dari sebuah wadah milik Abu Hurairah hingga mereka kenyang seluruhnya. Lalu beliau mengembalikannya dan masih ada sisa. Beliau pun mendoakannya. Maka Abu Hurairah pun senantiasa makan makanan dari wadah itu selama hidup Rasulullah, Abu Bakar, Umar dan Usman. Tatkala Usman terbunuh, wadah tersebut ia hadiahkan pada seseorang. Dan dalam riwayat darinya(Abu Hurairah), wadah tersebut mampu menampung 3000 gantang makanan tatkala dibawa jihad fi sabilillah.

– Ketika menikah dengan Zaenab, beliau memberi makan para tamu dari sebuah mangkuk buatan yang merupakan hadiah dari Ummu Sulaim untuk Zaenab. Makanan yang diambil dari mangkuk tersebut senantiasa tetap, tak berkurang.

– Pada saat Perang Hunain, beliau melempar pasukan musuh dengan segenggam pasir. Dengan pertolongan Allah, musuh dapat dikalahkan. Diantara mereka ada yang berkata:“tak seorang pun diantara kami yang luput dari siraman pasir, semua mata terkena siraman tersebut. Allah berfirman dalam peristiwa ini: Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (surat al Anfal:17)

– Seratus orang kafir Qurais menunggu beliau di luar rumah, dan bermaksud membunuhnya. Namun begitu beliau keluar, dan menyiramkan pasir ke kepala mereka, mereka tak sanggup melihat Rasulullah yang berlalu di hadapan mereka.

– Suraqah bin Malik bin Ju’sam mengejar beliau saat perjalanan hijrah ke Madinah. Pengejaran itu dia lakukan karena ingin membunuh atau menawannya. Tatkala jarak antara dia dan Rasulullah telah dekat, Rasulullah pun berdoa dan Allah mengabulkan dengan terperosoknya kaki kuda Suraqah ke dalam tanah. Dia pun berteriak minta tolong pada Rasulullah. Maka tatkala Rasulullah berdoa kembali, kaki kuda Suraqah pun dapat keluar dari himpitan tanah kembali.
Mukjizat-mukjizat beliau yang lain masih banyak, sebagai bukti kenabian dan akhlaq beliau yang suci tetapi kami cukup menyebutkan sebagiannya saja.

&

Ciri-Ciri Rasulullah saw

9 Mei

Sejarah Rasulullah saw.
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia; Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah; IslamHouse.com

Anas bin malik ra berkata: “Abu Bakar as-Shiddik ra jika melihat Rasulullah saw datang, ia melantunkan sair:
Orang jujur, pilihan Allah, mengajak pada kebaikan
Habis gelap, terbitlah terang

Abu Hurairah ra berkata: Umar bin Khattab melantunkan syair Zuhair bin Abi Salma, (seorang Penyair Jahiliah) berisi tentang pujian pada Harim bin Sinan:
Andai boleh kuserupakan dengan benda
Kau adalah penerang di bulan purnama

Lalu Umar dan teman-teman duduknya berkata: “Itulah Rasulullah saw, tiada seorang pun menyerupainya“

Ali bin Abi Thalib berkata:
“Warna kulit Rasulullah saw putih kemerah-merahan; matanya sangat hitam; rambut dan jenggotnya sangat lebat; halus bulu dadanya; lehernya bagai teko dari perak; dari dada atas hingga pusarnya terdapat bulu yang memanjang seperti pedang, tidak terdapat bulu lain di perut dan dadanya selain itu; telapak tangan dan kakinya tebal;bila berjalan, melakukannya dengan cepat seakan-akan menuruni sebuah bukit; bila menoleh, menoleh dengan seluruh badannya; keringatnya bagai mutiara dan baunya lebih harum dari wangi minyak kasturi; tidak tinggi dan tidak pendek; tidak berkata buruk dan jahat; tak pernah aku menjumpai orang sepertinya.“

Dalam riwayat lain: di antara pundaknya terdapat tanda kenabian yang juga dimiliki nabi-nabi yang lain; sangat dermawan, pemaaf, jujur tutur katanya, menepati janji, lembut perangainya, mulia pergaulan, orang yang melihatnya pasti akan segan padanya, dan siapa yang bergaul dengannya pasti akan mencintainya. Yang pernah melihatnya mengatakan: tak pernah aku menjumpai orang sepertinya.“

Al-Barra’ bin Azib berkata: Postur tubuh Rasulullah SAW sedang, dadanya bidang; rambutnya panjang hingga telinga bawah; aku melihatnya mengenakan pakaian merah, tak pernah kulihat orang setampan dia“

Ummu Ma’bad al Khuzai berkata: “Rasulullah SAW adalah sesosok lelaki yang tampan; bersinar wajahnya; baik akhlaknya; perutnya tidak gendut; tidak kecil kepalanya; hitam matanya sangat hitam; bulu matanya lebat dan lentik; suaranya berwibawa; lehernya bersih bersinar; jenggotnya lebat; alisnya tipis memanjang dan bersambung satu dengan yang lain; jika diam berwibawa; jika berbicara, tutur katanya indah; sedap dipandang dari jauh maupun dari dekat; manis bicaranya, jelas, tidak terlalu singkat dan tidak bertele-tele; bahkan seperti untaian mutiara. Postur tubuhnya sedang; tidak terlalu tinggi, atau terlalu pendek sehingga diremehkan orang lain, paling tampan diantara siapapun. Cabang diantara dua cabang; paling tampan diantara siapapun, dan terhormat. Dia memiliki para sahabat yang senantiasa bersamanya, mereka diam bila beliau berbicara, dan segera bergerak bila dia memerintahkan sesuatu. Dia tidak pernah terlihat cemberut atau menampakkan muka sebagai orang bodoh.

Anas bin Malik al Anshari ra menyebutkan ciri-ciri Rasulullah saw dengan perkataannya: “Rasulullah saw perawakannya sedang. Tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Mukanya bercahaya tidak putih sekali dan tidak coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus tetapi bergelombang.”

Hind bin Abi Halah berkata: “Rasulullah SAW mulia dan dimuliakan. Mukanya bersinar seperti bulan purnama. Lebih tinggi dari orang yang sedang tingginya dan lebih pendek dari orang yang jangkung. Kepalanya besar, rambutnya bergelombang, jika disisir akan tertata bagus jika dibiarkan rambutnya tidak melebihi daun telinganya. Mukanya bercahaya, keningnya lebar, alisnya tipis memanjang, lebat tidak menyambung, diantara alisnya urat yang mengeluarkan keringat ketika beliau marah. Hidungnya mancung bercahaya. Jenggotnya tebal. Hitam bola matanya sangat pekat.

Pipinya rata dan halus. Mulutnya lebar, giginya putih bagus dan renggang. Memiliki bulu halus yang memanjang dari dada sampai pusar. Lehernya seperti leher boneka yang berkilau bagaikan perak. Perawakannya sedang, berbadan besar dan berisi, dada dan perutnya rata, dadanya bidang. Badannya putih terdapat bulu halus yang memanjang seperti garis dari dada sampai pusarnya, tidak terdapat bulu lain di dada dan perutnya selain itu. Tangan dan pundaknya berbulu lebat. Dadanya lebar, lengan tangannya panjang, telapak tangannya lebar. Kulit telapak tangan dan kakinya tebal. Jari-jarinya bagus, ruas jarinya lurus. Lekukan telapak kakinya dalam, bagian atas telapak kakinya sangat rata dan halus.

Melangkah dan berjalan tidak cepat dan tidak pelan. Kadang berjalan cepat seakan-akan sedang menuruni bukit. Jika menoleh, menoleh dengan seluruh badannya. Selalu menundukkan pandangan, lebih sering memandang ke bawah dari pada ke atas, tatapannya lebih banyak tatapan yang memperhatikan. Menggiring para sahabatnya dan memulai salam kepada siapa saja yang ditemuinya.”

&

Senjata-senjata Rasulullah saw

9 Mei

Sejarah Rasulullah saw.
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia; Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah; IslamHouse.com

-Beliau memiliki 3 tombak yang diperoleh dari Bani Qoinuqa.
-Rasulullah saw juga memiliki 3 busur panah, masing masing bernama: Rauha’, Sauhath, dan si Kuning (karena berwarna kuning).
-Beliau memiliki perisai yang terdapat ukiran kepala kambing. Beliau tidak menyukainya. Maka keesokan harinya Allah menghilangkan ukiran tersebut.
-Pedang beliau yang bernama Dzul Fikar didapatkan saat perang Badar. Pada saat-saat Perang Uhud, beliau bermimpi tentang pedang itu. Dulu pedang tersebut milik Munabbih bin Hajjaj as Sahmi. Disamping itu beliau memiliki 3 pedang dari Bani Qoinuqa’, yaitu: Pedang dari timah putih, Pedang yang bernama Battar, dan Pedang yang bernama al Hatf.

Beliau juga memiliki pedang yang diberi nama mikhdam dan rasub yang diperoleh dari penghancuran fulus nam sebuah berhala suku Thay.

Anas ra berkata: “Sarung dan pegangan pedang serta untaian rantai pedang Rasulullah saw terbuat dari perak.”
Rasulullah saw memperoleh dari senjata Bani Qainuqa du buah baju besi yang diberi nama as-Sa’diyah dan Fiddhoh.
Muhammad bin Salamah meriwayatkan: “Saya melihat Rasulullah saw pada perang Uhud mengenakan dua baju besi yang bernama zat al-fudhul dan fidhoh dan pada perang khibar mengenakan zat al-fudhul dan as-sa’diyah.”

&

Hewan Ternak dan Kendaraan Rasulullah SAW

9 Mei

Sejarah Rasulullah saw.
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia; Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah; IslamHouse.com

Kuda
Kuda pertama yang dimiliki Rasulullah SAW bernama as-Sakb. Beliau membelinya dari seorang Arab Baduwi dari Bani Fazarah seharga 10 uqiyah (mata uang zaman dahulu). Saat dimiliki penjualnya, ia bernama ad Dharis, lalu oleh Rasulullah saw diganti dengan as-Sakb. Kuda tersebut memiliki warna putih di kaki dan kepalanya sebelah kanan. Itu adalah kuda pertama Rasulullah saw yang digunakan di medan perang.Ia memiliki pakaian dari kulit. Suatu saat Rasulullah saw lomba pacuan kuda, dan beliau mengendarainya lalu beliau menang. Karena itu beliau senang padanya.

-Al Murtajaz. Rasulullah saw membelinya dari seorang Arab Baduwi yang disaksikan oleh Khuzaimah bin Tsabit. Baduwi tersebut dari Bani Murrah.
Sahl bin Saad as Saidi berkata:“Rasulullah saw memiliki tiga ekor kuda yang kupelihara, yaitu: Lizaz, Dharib, dan Luhaif. Adapun Lizaz adalah hadiah dari al Muqoiqis; sedangkan Luhaif hadiah dari Rabiah bin Abi Bara, yang dibalas Rasulullah saw dengan beberapa baju kulit dari Bani Kilab; dan Dharib adalah hadiah dari Farwah bin Amr al Judzami.

– Al Wardu. Ini adalah hadiah dari Tamim ad Dari. Lalu diberikan kepada Umar. Beberapa saat kemudian oleh Umar kuda tersebut dijual

Bagal dan Himar
Disamping kuda, Rasulullah saw memiliki bagal yang beliau kendarai saat bepergian. Rasulullah saw biasa menumbuk gandum sebagai makanan bagal tersebut.Bagal yang bernama Duldul tersebut masih hidup sepeninggal Rasulullah saw, hingga tanggal gigi-giginya.Hingga akhirnya ia meninggal di Yanbu’.
Adapun Himar Rasulullah saw yang bernama Ufair meninggal saat haji Wada’.

Unta perahan
Rasulullah saw juga memiliki 20 Unta perahan yang dibiarkan berkeliaran di hutan. Setiap malam diperah susunya hingga terkumpul 2 geriba (tempat susu dari kulit) yang besar. Diantara unta-unta tersebut ada beberapa unta yang deras susunya, yaitu: al-Hanna, as-Samra’, al-Urais, as-Sa’diyah, al-Baghum, al-Yasirah, dan ar-Rayya. Ada unta yang bernama Burdah, hadiah dari ad-Dahhak bin Sofyan, yang juga deras perahan susunya. Adapula yang bernama Mahrah dan as-Saqra’ merupakan kiriman dari Sa’d bin Ubadah. Dua unta tersebut adalah kendaraan terbagus dari Bani Uqail.

Adapula yang bernama al’Adhba’ yang dibeli oleh Abu Bakar dari Bani Harisy seharga 800 dirham. Lalu oleh Rasulullah saw dibeli dengan 400 dirham. Unta tersebut dikendarai saat hijrah ke Madinah. Saat beliau tiba di Madinah, unta itu merupakan tunggangan yang terbaik. Itulah yang disebut al-Qoswa, terkadang disebut al-Jad’a. Karena menyusahkan kaum muslimin, maka diikat agar tidak berontak lari.

Kambing
Rasulullah saw memiliki tujuh ekor kambing pemberian orang, yang bernama: Ujrah, Zamzam, Suqya, Barakah, Warsah, Athlal, dan Athraf.

Disamping itu beliau memiliki 100 ekor kambing yang lain.

&

Budak-Budak yang Dimerdekakan oleh Nabi Muhammad saw.

9 Mei

Sejarah Rasulullah saw.
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia; Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah; IslamHouse.com

-Zaid bin Haritsah bin Surahbil al Kalbiy,
– Usamah bin Zaid, putra Zaid bin Haritsah, sehingga Usamah disebut kekasih putra kekasih.( Usamah putra Zaid, dan keduanya disayangi Rasulullah saw).
-Tsauban bin Bujdad, dia keturunan Yaman
– Abu Kabsyah, lahir di Mekah. Dalam riwayat lain, disebutkan namanya Sulaim, dan lahir di Daus. Beliau gugur dalam Perang
Badar.
– Anasah, lahir di Suroh
– Shaleh
– sukron
– Rabah
– Aswad
– Yusar
– Nubiy
– Abu Rafi, ada yang menyebut Ibrahim. Sebelumnya dia adalah budak al-Abbas, lalu dihadiahkan kepada Rasulullah SAW dan beliau bebaskan
– Abu Muwaihibah, yang lahir di Muzainah
– Fadhalah, tinggal di Syam
– Rafi’. Dahulu dia adalah budak Said bin al-As yang diwariskan kepada putera-puteranya. Di antara mereka ada yang membebaskan, ada pula yang menahannya. Lalu datanglah Rafi kepada Rasulullah SAW meminta pertolongan untuk dibebaskan, lalu beliau bebaskan. Sehingga dia berkata: “Saya adalah budak yang dibebaskan RasulullahSAW.”
– Mid’am,
– Aswad, yang diperoleh Rasulullah SAW dari Rifa’ah bin Zaidal Judzami. Dia lahir di Hisma dan terbunuh di Lembah Qura.
– Kirkirah, dahulu ia adalah pelayan Rasulullah saw bila beliau dalam perjalanan
– Zaid, kakek Hilal bin Yasar bin Zaid
– Ubaid
– Thahman alias Kaisan alias Mihran alias Dzakwan alias Marwan
– Ma’bur al Qibti, Rasulullah saw mendapatkannya dari al Muqouqis
– Waqid, Abu Waqid, Hisyam, Abu Dhumairah, Hunain, Abu ‘Ashib( nama aslinya Ahmar), dan Abu Ubaid.
– Safinah, dulu ia budak Umi Salamah, istri Rasulullah saw. Lalu oleh Umi Salamah ia dibebaskan dengan syarat ia harus menjadi pelayan Rasulullah saw selama hidupnya.Ia pun berkata kepada Umi Salamah: “Sekalipun Engkau tidak memeberi syarat tersebut, aku tidak ingin berpisah dengan Rasulullah saw.
Itu para budak yang dikenal dalam sejarah, bahkan ada yang menyebutkan jumlah mereka mencapai 40 orang.
Sementara dari kalangan budak wanita yang beliau bebaskan, diantaranya adalah:
-Salma Ummu Rafi,
– Barakah Ummu Aiman, dia diperoleh Rasulullah saw sebagai warisan dari ayah beliau. Dia adlah ibu Usamah bin Zaid
– Maimunah binti Saad
-Khadirah
-Radwa

&

Pembantu-Pembantu Rasulullah SAW

9 Mei

Sejarah Rasulullah saw.
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia; Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah; IslamHouse.com

– Anas bin Malik bin Nadhr al Anshari ra,
– Hindun dan Asma’ yang keduanya putra Haritsah al Aslami,
-Rabiah bin Ka’b al Aslami.
– Abdullah bin Mas’ud yang dikenal sering membawakan sandal Rasulullah saw. Jika beliau hendak pergi Abdullah membantu mengenakannya, bila beliau duduk Abdullah memegang di tangannya hingga beliau akan beranjak pergi.
-Uqbah bin Amir al Juhani yang senantiasa setia menuntun bagal (peranakan kuda dan keledai) beliau dalam perjalanan.
-Bilal bin Rabah, yang biasa bertugas adzan.
-Saad, bekas budak Abu Bakar as Shiddik.
-Dzu Mihmar, keponakan Raja Najasyi. Ada riwayat yang menyebutkan namanya Mihbar.
-Bukair bin Suddakh al Laytsi. Ada yang menyebut namanya Bakr
-Abu Dzar al Ghifari

&

Istri-Istri Rasulullah saw

9 Mei

Sejarah Rasulullah saw.
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia; Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah; IslamHouse.com

1. Khadijah binti Khuwailid
Wanita pertama yang dinikahi Rasulullah SAW adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushay bin Kilab. Saat itu Rasulullah saw berusia 25 tahun. Tatkala turun wahyu pertama kali, Khadijah menjadi wanita yang membenarkan dan mendukung Rasulullah saw. Ia wafat 3 tahun sebelum hijrah. Ada riwayat yang menyebutkan 4 tahun sebelum itu dan ada pula yang menyebutkan 5 tahun sebelumnya.

2. Saudah binti Zam’ah
Rasulullah saw juga menikahi Saudah binti Zam’ah bin Qois bin Abdu Syams bin Abdu Wud bin Nasr bin Malik bin Hisl bin Amir bin Luayyi. Pernikahan tersebut dilakukan Rasulullah saw di Mekah sebelum beliau hijrah ke Madinah. Sebelum dinikahi Rasulullah saw, Saudah adalah seorang istri yang dicerai suaminya, yaitu Sakran bin Amr, saudara Suhail bin Amr. Ketika Rasulullah saw telah menikahi Aisyah, Saudah memberikan jatah hari gilirnya pada Aisyah.

3. Aisyah binti Abu Bakar as Siddiq
Rasulullah menikahi Aisyah binti Abu Bakar as Siddiq di Mekah 2 tahun sebelum hijrah. Ada riwayat yang mengatakan 3 tahun sebelum itu. Saat itu ia baru berusia 6 tahun. Ada yang menyebutkan 7 tahun.Tetapi yang benar adalah 6 tahun. Rasulullah saw menggaulinya baru pada usia 9 tahun. Pada waktu itu Rasulullah saw di Madinah baru 7 bulan. Ada riwayat yang menyebutkan baru 18 bulan. Ketika Rasulullah saw wafat, ia berusia 18 tahun. Ia juga wafat di Madinah tahun 58 Hijiyah dan dimakamkan di Baqi’ atas wasiatnya. Ada riwayat yang menyebutkan wafat tahun 57 H, tetapi yang benar 58 H. Abu Hurairah ra turut menshalati jenazahnya. Rasulullah saw tidak pernah menikahi gadis lain selainnya. Ada riwayat yang menyebutkan ia pernah keguguran, tetapi riwayat ini lemah. Julukannya adalah Ummu Abdillah.

4. Hafshah binti Umar bin Khatthab ra
Sebelum menjadi istri Rasulullah saw, Hafshah adalah istri Hunais bin Hudzafah, salah seorang sahabat yang gugur di Perang Badar. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah saw pernah menceraikan Hafshah, namun datanglah Malaikat Jibril dan berkata:“Sesungguhnya Allah menyuruhmu (hai Muhammad) untuk rujuk kembali dengan Hafshah, karena ia rajin puasa, shalat malam dan kelak akan menjadi istrimu di surga“.
Uqbah bin Amir al-Juhani meriwayatkan: “Rasulullah saw menceraikan Hafshah binti Umar, lalu kabar itu pun sampai ke telinga Umar. Lalu Umar pun menabur kepalanya dengan tanah dan berkata dengan penuh kesedihan: “Allah sudah tidak peduli lagi pada Umar dan putrinya setelah peristiwa ini.“ Lalu turunlah Malaikat Jibril dan berkata: “Sesungguhnya Allah menyuruhmu (hai Muhammad) untuk rujuk kembali dengan Hafshah, karena Dia menyayangi Umar.“
Hafshah wafat tahun 27. Ada riwayat yang menyebutkan wafat tahun 28.

5. Ummu Habibah binti Abu Sofyan
Nama aslinya adalah Ramlah binti Shokhr bin Harb bin Umaiyyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Hijrah bersama suaminya, Ubaidullah bin Jahsy ke Habasyah. Suaminya berpindah agama menjadi Kristen, sementara ia tetap pada keislaman. Rasulullah saw menikahinya saat ia masih di Habasyah. Negus, raja Habasyah saat itu memberikan mas kawin atas nama Rasulullah saw senilai 400 dinar. Rasulullah saw mengutus Amr bin Umayyah ad Dhomari untuk mengurus pernikahan ini ke Habasyah. Bertindak sebagai wali nikah adalah Usman bin Affan. Ada riwayat yang menyebutkan Khalid bin Said bin As. Ummu Habibah wafat tahun 44 H.

6. Ummu Salamah
Nama aslinya adalah Hindun bin Abu Umayyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum bin Yaqadzh bin Murrah bin Ka’b bin Luayyi bin Ghalib. Sebelum menjadi istri Rasulullah saw, Ummu Salamah adalah istri Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Makhzum, salah seorang sahabat Rasulullah saw. Ummu Salamah wafat tahun 62 Hijriah dan dimakamkan di Baqi’, Madinah. Ia adalah istri Rasulullah saw yang paling akhir wafatnya. Tetapi ada yang menyebutkan bahwa yang paling akhir adalah Maimunah.

7. Zaenab binti Jahsy
Zaenab adalah puteri Jahsy bin Riab bin Ya’mur bin Shabirah bin Murrah bin Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Muad bin Adnan, puteri bibi Rasulullah saw, Umamah bin Abdul Mutthalib. Sebelumnya ia adalah istri Zaid bin Harisah, mantan budak Rasulullah saw yang telah menceraikannya. Kemudian Allah pun menikahkan Rasulullah saw dengannya langsung dari langit, tiada seorang pun yang mengakadkannya. Sebuah riwayat sahih menyebutkan bahwa beliau berkata pada istri-istri Nabi yang lain: “Kalian dinikahkan oleh ayah-ayah kalian, sementara aku dinikahkan langsung oleh Allah dari atas langit ketujuh.“ Ia wafat di Madinah pada tahun 20 H dan dimakamkan di Baqi’

8- Zainab binti Khuzaimah
Zaenab putri Khuzaimah bin al-Harits bin Abdullah bin Amr bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin Muawiyah. Dijuluki “ibu orang-orang miskin“ karena kedermawanannya terhadap orang-orang miskin. Sebelumnya menikah dengan Rasulullah saw ia adalah istri Abdullah bin Jahsy. Ada riwayat yang mengatakan ia istri Abdu Thufail bin al-Harits, tetapi pendapat pertama adalah yang sahih. Ia dinikahi Rasulullah saw pada tahun ke 3 H dan hidup bersamanya selama dua atau tiga bulan.

9. Juwairiyah binti al-Harits
Juwairiyah putri al-Harits bin Abi Dhirar bin Habib bin A’idz bin Malik bin al-Musthalik al-Khuzaiyah. Ia sebelumnya adalah tawanan perang pada perang bani Musthalik dan menjadi milik Tsabit bin Qais bin Syimas. Tsabit lalu menawarkan pembebasannya dengan syarat ia dapat membayar tebusannya. Kemudian Rasulullah saw membayar tebusannya dan menikahinya di tahun 6 H. Ia wafat pada bulan Rabiul Awal tahun 56 H.

10. Shafiyyah binti Huyay
Shafiyyah binti Huyyay bin Akhtab bin Abi Yahyabin Kaab bin al-Khazraj an-Nadhriyyah keturunan dari Nabi Harun bin Imran –saudara nabi Musa- alaihimassalam. Menjadi tawanan pada perang Khaibar tahun 7 H. Sebelummya ia adalah istri Kinanah bin Abi al-Huqaiq yang dibunuh atas perintah Rasulullah saw. Nabi saw membebaskan Shafiyyah dan menikahinya serta menjadikan pembebasannya sebagai mas kawinnya. Wafat pada tahun 30 H atau menurut riwayat lain tahun 50 H.

11. Maimunah binti al-Harits
Maimunah binti al-Harits bin Hazn bin Bujair bin al-Harm bin Ruwaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin Muawiyah bibi dari Khalid bin Walid dab Abdullah bin Abbas. Rasulullah saw menikahinya di tempat yang bernama Sarif suatu tempat mata air yang berada sembilan mil dari kota Mekah. Ia adalah wanita terakhir yang dinikahi oleh Rasulullah saw. Wafat di Sarif pada tahun 63 H.

Inilah istri-istri Rasulullah saw berjumlah sebelas orang, sementara terdapat tujuh orang lagi yang beliau nikahi, tetapi tidak beliau gauli.

&

Paman dan Bibi Rasulullah SAW

9 Mei

Sejarah Rasulullah saw.
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia; Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah; IslamHouse.com

a. Rasulullah saw mempunyai 11 orang paman, yaitu:

1. Al-Harits, putera tertua Abdul Muttalib. Sebenarnya al-Harits ini adalah nama julukan. Banyak di antara putera dan cucunya tergolong Sahabat Rasulullah SAW.

2. Qutsam, saudara seibu Al-Harits. Ia meninggal ketika masih kecil.

3. Zubair bin Abdul Muttalib, termasuk pemuka kaum Quraisy. Puteranya yang bernama Abdullah bin Zubair ikut berjihad bersama Rasulullah saw pada Perang Hunain dan gugur di Ajnadin. Dia gugur dan bersamanya terdapat tujuh orang musuh yang telah dibunuhnya.
Dan diantara puteri Zubair adalah Dhuba’ah binti Zubair, ia termasuk Sahabiyah Rasulullah saw dan Ummul Hakam binti Zubair, termasuk Sahabiyah yang meriwayatkan hadits-hadits Rasulullah saw

4. Hamzah bin Abdul Muttalib, yang bergelar asadullah wa asadu rasulih (singa Allah dan RasulNya). Saudara sepersusuan Rasulullah saw. Masuk Islam sejak awal dakwah Rasulullah saw, kemudian hijrah ke Madinah. Turut serta dalam Perang Badar dan Perang Uhud. Dan gugur dalam Perang Uhud tersebut. Beliau tidak mempunyai keturunan kecuali seorang puteri.

5. Abul Fadhl, al Abbas bin Abdul Muttalib. Dia termasuk pemeluk Islam yang taat. Turut serta dalam hijrah ke Madinah. Usianya hanya selisih tiga tahun lebih tua dari Rasulullah saw. Meninggal pada tahun 32 H di Madinah, di saat pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan ra. Dia memiliki 10 orang putera, diantaranya: al Fadhl, Abdullah, dan Qutsam. Mereka termasuk Sahabat Rasulullah saw. Diantara paman-paman Rasulullah saw hanya Hamzah dan Abbas yang masuk Islam

6. Abu Thalib bin Abdul Muttalib. Nama aslinya adalah Abdu Manaf. Ia saudara Abdullah (ayah Rasulullah saw) seibu. Termasuk saudara mereka seibu adalah Atikah yang bermimpi dalam perang Badar. Ibu mereka adalah Fatimah binti Amr bin Aidz bin Imran bin Makhzum.

Diantara putera Abu Thalib adalah Thalib, yang meninggal dalam kekafiran. Sementara putera yang lain, yaitu Aqil, Ja’far, Ali, dan Ummi Hani’ termasuk sahabat Rasulullah saw. Nama asli Ummu Hani’ adalah Fakhitah. Ada riwayat lain yang menyebutkan nama aslinya Hindun. Termasuk anak Abu Thalib adalah Jumanah.

7. Abu Lahab bin Abdul Muttalib. Nama aslinya adalah Abdul Uzza. Diberi julukan Abu Lahab karena tampan paras wajahnya. Diantara puteranya adalah Utbah dan Muattab. Keduanya turut serta bersama Rasulullah saw dalam Perang Hunain. Putera yang lain, yaitu Durrah juga termasuk sahabat Rasulullah saw. Sementara putera yang lain, yaitu Utaibah meninggal diterkam Singa di Zarqa, daerah Syam lantaran kekufurannya menolak dakwah Rasulullah saw.

8. Abdul Ka’bah

9. Hijl, nama aslinya al Mughirah

10. Dhirar, saudara seibu al Abbas

11. Al-Ghaidaq (sang Dermawan), disebut demikian karena ia adalah orang Quraiay yang paling dermawan dan sering memberi makan.

b. Rasulullah SAW memiliki 6 orang bibi, yaitu:

1. Shafiyyah binti Abdul Mutthalib. Ia masuk Islam di Makkah kemudian hijrah ke Madinah. Ia adalah saudara seibu dari Hamzah (paman Rasulullah SAW) dan ibu Zubair bin Awwam, seorang sahabat Rasulullah saw. Wafat di Madinah pada saat pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ra

2. Atikah binti Abdul Muthtalib. Dalam sebuah riwayat disebutkan beliau adalah seorang muslimah. Bermimpi pada Perang Badar. Ia adalah istri Abu Umayyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Diantara puteranya adalah Abdullah, termasuk sahabat Rasulullah saw, dan Zuhair dan Qaribah al Kubra

3. Arwa binti Abdul Mutthalib. Istri Umair bin Wahb bin Abdi Dar bin Qushayy. Dari pernikahan ini lahirlah Thulaib bin Umair, salah seorang Muhajirin senior, turut dalam Perang Badar dan gugur di Ajnadin sebagai syahid.

4. Umaimah binti Abdul Mutthalib, istri Jahsy bin Riab. Dari pernikahan ini lahirlah Abdullah (yang gugur di Uhud), Abdun yang dikenal dengan Abu Ahmad al A’ma si Penyair, Zaenab (istri Rasulullah saw), Habibah, Hamnah. Mereka semua adalah sahabat Rasulullah saw. Demikian pula Ubaidullah bin Jahsy pada mulanya masuk Islam, tetapi kemudian masuk Kristen dan meninggal di Etheopia dalam keadaan kafir.

5. Barrah binti Abdul Mutthalib, istri Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Dari pernikahan ini lahirlah Abu Salamah yang nama aslinya adalah Abdullah. Ia adalah suami Ummi Salamah sebelum diperistri Rasulullah saw. Setelah Barrah diperistri Abdul Asad, ia dinikahi Abu Rahm bin Abdul Uzzabin Abu Qois. Dari pernikahan ini lahirlah Abu Abrah bin Abu Rahm.

6. Ummu Hakim al Baidha’ binti Abdul Mutthalib, istri Quraisy bin Rabiah bin Habib bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Dari pernikahan ini lahirlah Arwa binti Quraiz, ibu dari Utsman bin Affan ra.

&

Penulis-penulis Wahyu dan Para Utusan Rasulullah SAW

9 Mei

Sejarah Rasulullah saw.
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia; Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah; IslamHouse.com

Para penulis wahyu Nabi SAW di antaranya adalah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Amir bin Fuhairah, Abdullah bin Arqam az-Zuhri, Ubay bin Kaab, Tsabit bin Qais bin Syammas, Khalid bin Said al-Ash, Hanzhalah bin Rabi’, al-Asadi, Zaid bin Tsabit, Muawiyah bin Abu Sofyan, dan Syurahbil bin Hasanah. Muawiyah bin Abu Sofyan dan Zaid bin Tsabit adalah yang paling sering dan khusus dalam menulis wahyu.
Rasulullah SAW mengutus:

1. Amr bin Umayyah ad-Dhamri ke raja Najasyi bernama Ashamah yang berarti pemberian. Najasyi menerima surat Rasulullah SAW dan meletakkannya diantara kedua matanya lalu turun dari singgasananya dan duduk di atas lantai. Ia pun masuk Islam dihadapan Ja’far bin Abi Thalib dan para sahabatnya. Nabi SAW melaksanakan shalat gaib ketika ia wafat. Diriwayatkan bahwa kuburannya selalu memancarkan cahaya.

2. Dihyah bin Khalifah diutus ke Kaisar Romawi Heraklius. Ia bertanya tentang Rasulullah SAW dan meyakini kebenaran risalahnya. Ia pun ingin memeluk Islam tapi orang-orang Romawi tidak menyetujuinya lalu ia mengurungkan niatnya karena takut kehilangan kekuasaannya.

3. Abdullah bin Huzafah as-Sahmi diutus ke Kisra Raja Persia. Setelah menerima surat Nabi saw ia merobek-robek suart itu. Nabi saw lalu berdoa; “Semoga Allah SWT menghancurkan kerajaannya.” Allah SWT mengabulkan doa tersebut dan menghancurkan kerjaannya dan kaumnya.

4. Hatib bin Abi Baltaah al-Lahkmi diutus ke Muqauqis Raja Alexandria dan Mesir. Ia pun menerima dan berkata baik tetapi tidak masuk Islam. Ia memberi Nabi saw hadiah budak yaitu Maria al-Qibtiyah dan saudarinya Sirin. Nabi saw memberikan Sirin kepada Hassan bin Tsabit dan melahirkan anaknya yang bernama Abdurrahman bin Hassan.

5. Amr bin al-Ash diutus ke Raja Oman Jaifar dan Abd putera Julandi dari Azd. Keduanya pun beriman dan memeluk Islam serta membiarkan Amr mengambil zakat dan mengatur pemerintahan. Dan Amr menetap disana sampai Rasulullah saw wafat.

6. Salith bin Amr bin al-Amiri diutus ke Yamamah menemui Haudzah bin Ali al-Hanafi. Ia pun memuliakannya dan menulis kepada Nabi saw: “Alangkah mulia dan indahnya ajaran yang kau serukan. Saya adalah penyeru dan penyair kaumku. Berikanlah aku sebagian kekuasaan“. Rasulullah saw tidak mau mengabulkan keinginannya dan ia pun tidak masuk Islam dan wafat ketika fathu mekah.

7. Syuja bin Wahb al-Asadi diutus ke Harits bin Abi Syamr al-Ghassani raja Balqa suatu daerah di Syam. Syuja berkata:“Setibanya aku disana ia sedang berada didataran renda Damaskus lalu membaca surat Nabi saw dan membuangnya seraya berkata: Saya akan datang kepadanya. Tapi Kaisar mencegahnya.

8. Abu Umayyah al-Makhzumi diutus ke al-Harits al-Himyari salah seorang pembesar Yaman.

9. Al-Ala’ bin al-Hadromi diutus ke Munzir bin Sawa al-Abdi raja Bahrain dan membawa surat Nabi saw yang menyerukan kepada agama Islam, ia pun masuk Islam.

10. Abu Musa al-Asyari dan Muadz bin Jabal al-Anshari diutus ke Yaman menyeru kepada Islam. Penduduk Yaman dan para penguasanya pun masuk Islam tanpa pertempuran.

&