Neraka, Kengerian dan Siksaannya;
Berita Akhirat; Mahir Ahmad Ash-Shufiy
Neraka ada beberapa macam –seperti yang telah dijelaskan di awal pembahasan- sebagiannya di bawah sebagian yang lain. Allah swt tidak mendhalimin seorang pun. Masing-masing penghuninya berada dalam tingkatan dan tempatnya berdasarkan kekafiran dan kesyirikannya, serta berdasarkan apa yang telah dilakukan kedua tangannya, baik berupa mendhalimi, menyakiti, merampas hak orang lain, maupun berdasarkan dosa, perbuatan keji dan mengikuti syahwat.
Penghuni neraka yang paling ringan siksaannya adalah pelaku maksiat dan dosa besar dari ahli tauhid, sedangkan yang paling besar siksaannya adalah orang-orang munafik karena mereka berada dalam tingkat yang paling bawah di neraka. di antara keduanya terdapat tingkatan-tingkatan yang akan dijelaskan di bagian lain.
PARA PELAKU MAKSIAT DAN DOSA BESAR DARI AHLI TAUHID
Para penghuni neraka berbeda-beda dalam siksaan dan tempat, sesuai dengan dosa-dosa yang telah mereka lakukan, tindakan mereka dalam meninggalkan shalat, puasa, zakat dan haji, serta perbuatan dhalim terhadap para hamba dan memakan hak-hak mereka.
Mereka itu akan disiksa di dalam neraka berdasarkan apa yang telah mereka lakukan. Allah swt. dan Rasulullah saw. tidak menyebutkan masa menetap di neraka bagi mereka. sebagian lama waktunya dan sebagian lagi pendek waktunya. Dan di antara keduanya terdapat banyak keadaan. Akan tetapi pada akhirnya mereka mendapat syafaat dalam perbedaan-perbedaan tersebut.
Dengan rahmat-Nya, Allah menghendaki ahli tauhid yang durhaka bisa keluar dari neraka. akan tetapi yang perlu kita ketahui adalah mereka disiksa di neraka, bahkan terkadang dengan siksaan yang keras. Sebagian mereka mendekam di dalamnya dalam waktu yang lama yang tidak diketahuinya kecuali Allah swt.
Dari Abu Sa’id al-Khudri ra. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Penghuni neraka adalah penghuni yang ada di dalamnya, mereka tidak mati dan tidak hidup. Tetapi sebagian manusia ditimpa siksa karena dosa-dosa mereka [atau beliau berkata: “kesalahan-kesalahan mereka.”], lalu mereka dimatikan oleh kematian sehingga jika mereka telah menjadi arang maka syafaat diizinkan. Mereka didatangkan dalam kelompok-kelompok, dan disebarkan di atas sungai-sungai surga, kemudian dikatakan, “Wahai ahli surga, curahkanlah kepada mereka.” kemudian mereka tumbuh seperti biji-bijian padang pasir yang terbawa oleh banjir.” (HR Muslim)
Dari Jabir bin Abdillah ra. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya [suatu] kaum keluar dari neraka, mereka terbakar di dalamnya, kecuali wajah-wajahnya berputar hingga masuk surga.” (HR Muslim)
Dari Imran bin Hushain ra. bahwa Nabi saw. bersabda, “Suatu kaum keluar dari neraka dengan syafaat Muhammad, lalu memasuki surga, mereka dijuluki al-Jahanamiyyin.” (HR Bukhari)
Dari Anas bin Malik ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, “Suatu kaum keluar dari neraka setelah dihanguskan olehnya, lalu memasuki surga dan ahli surga menjuluki mereka dengan jahannamiyyin.” (HR Bukhari)
Ahli surga menjuluki demikian, hal ini dikarenakan mereka barangkali keluar setelah lama di dalam neraka sehingga bekas atau tanda masih tampak pada mereka. Ahli surga menjuluki mereka demikian karena merekalah yang menyiramkan air surga kepada para bekas penghuni neraka setelah mereka keluar dari neraka.
Dari Jabir bin Abdillah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, “Kemudian datanglah syafaat, mereka disyafaati sehingga keluar dari neraka orang yang mengucapkan ‘Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah,’ dan di dalam hatinya terdapat seberat gandum kebaikan, lalu mereka ditempatkan di halaman surga dan ahli surga mencurahkan air kepada mereka hingga mereka tumbuh, seperti tumbuhnya sesuatu yang dibawa banjir dan hilanglah bekas-bekas api yang membakar, kemudian ia meminta hingga dijadikan baginya duniadan sepuluh kali lipat sepertinya.” (HR Muslim)
Dari Abu Hurairah ra. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hingga apabila Allah telah selesai memberikan keputusan di antara manusia dan berkeinginan dengan rahmat-Nya mengeluarkan orang yang Dia inginkan dari ahli neraka. Dia memerintahkan kepada para malaikat untuk mengeluarkan mereka dari neraka, yaitu orang yang tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan Allah dan atas rahmat-Nya dari orang yang mengucapkan: ‘Tiada tuhan selain Allah.’ Para malaikat mengenal mereka di neraka dengan bekas sujud. Api neraka memakan tubuh anak Adam kecuali bekas sujud. Allah mengharamkan atas neraka untuk memakan bekas sujud. Mereka keluar dari neraka setelah terbakar, lalu air kehidupan dicurahkan kepada mereka dan tumbuhlah mereka, sebagaimana biji-bijian tumbuh di sepanjang aliran sungai.” (HR Muslim)
Lebih dari satu hadits menyebutkan bahwa Allah swt mengeluarkan dari neraka, orang yang dalam hatinya terdapat satu dinar atau setengah dinar iman, bahkan mengeluarkan kaum yang tidak pernah melakukan kebaikan sama sekali.
Dalam hadits Abu Said al-Khudri ra. disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allah memasukkan ahli surga ke surga, memasukkan orang yang Dia kehendaki dengan rahmat-Nya, memasukkan ahli neraka ke neraka, kemudian berfirman, ‘Lihatlah orang yang kalian temukan di dalam hatinya seberat biji sawi iman, keluarkanlah.’” (HR Muslim)
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Nabi saw. bersabda, “Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan: ‘Tiada tuhan selain Allah,’ dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum, kemudian keluar dari neraka orang yang mengucapkan: ‘Tiada tuhan selain Allah,’ dan dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum, kemudian keluar dari neraka orang yang mengucapkan: ‘Tiada tuhan selain Allah,’ dan dalam hatinya terdapat kebaikan seberat dzarrah.” (HR Muslim)
MANUSIA TERAKHIR YANG KELUAR DARI NERAKA
Dalam shahih Muslim disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh aku mengetahui orang yang terakhir keluar dari neraka; seseorang yang keluar darinya dengan merangkak, lalu dikatakan kepadanya, ‘Berjalanlah dan masuklah ke surga.’”
Beliau bersabda, “Lalu ia pergi memasuki surga, dan menemukan manusia telah mengambil tempatnya masing-masing. Dikatakan kepadanya, ‘Apakah kamu ingat masa ketika kamu berada di dalamnya?’ Dia menjawab, ‘Ya,’ Dikatakan kepadanya, ‘Berangan-anganlah.’ Dia pun berangan-angan. Dikatakan kepadanya, ‘Kamu berhak atas apa yang kamu angankan dan sepuluh kali lipatnya.’ Lalu dia berkata, ‘Apakah Engkau menghina aku? Sedangkan Engkau adalah Raja?’
Perawi berkata, “Sungguh aku melihat Rasulullah saw. tertawa hingga gigi-gigi gerahamnya terlihat.” (HR Bukhari, Muslim, dan Turmudzi)
Dari Abdullah bin Mas’ud ra. mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui akhir penghuni neraka keluar darinya dan akhir penghuni surga masuk ke dalamnya; seseorang yang keluar dari neraka dengan merangkak, lalu berkata, ‘Wahai Tuhanku, aku menemukannya penuh.’ Allah swt berfirman, ‘Pergilah dan masuklah surga karena sesungguhnya bagimu seperti dunia dan sepuluh kali lipatnya, atau bagimu seperti sepuluh kali lipat dunia.’ Dia berkata, ‘Apakah Engkau menghinaku? –atau mentertawakanku- sedangkan Engkau adalah Sang Raja?’
Perawi berkata, “Sungguh aku melihat Rasulullah saw. tertawa hingga gigi-gigi gerahamnya tampak. Beliau bersabda, ‘Itu adalah tempat penghuni surga yang paling rendah.’” (HR Bukhari dan Muslim)
&