Tag Archives: subuh

Sunnah Berbaring Pada Pinggang Sebelah Kanan Sesudah Shalat Sunnah Fajar

1 Mei

Riyadhush shalihin, Imam Nawawi,
Akhlak dan Tuntunan Kaum Muslimin

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, katanya: “Nabi s.a.w. itu apabila sudah selesai shalat dua rakaat fajar – shalat sunnah sebelum Subuh-lalu beliau s.a.w. berbaring pada lambungnya yang sebelah kanan – yakni miring kanan.” (Riwayat Bukhari)

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha pula, katanya: “Rasulullah s.a.w. itu shalat antara sesudah selesainya shalat Isya’ sampai terbitnya fajar sebanyak sebelas rakaat, setiap habis dua rakaat beliau s.a.w. bersalam dan berwitir dengan satu rakaat. Jikalau muazzin sudah diam dengan bunyi azan shalat Subuh dan sudah tampak jelas terbitnya fajar dan telah didatangi oleh muazzin, lalu beliau s.a.w. berdiri untuk melakukan shalat sunnah dua rakaat yang ringan, kemudian berbaring pada belahan tubuhnya yang kanan sehingga beliau s.a.w. didatangi oleh muazzin untuk memberitahu-kan waktunya iqamat.” (Riwayat Muslim)

Ucapan Aisyah radhiallahu ‘anha: Yusallimu baina kulli rak’ataini, demikianlah yang tertera dalam kitab shahih Muslim. Adapun artinya ialah bersalam sesudah setiap dua rakaat – baina dengan arti sesudah.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Jikalau seseorang di antara engkau semua sudah shalat dua rakaat sunnah fajar – sebelum Subuh, maka hendaklah berbaring pada sebelah kanannya.”
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dengan isnad-isnad shahih. Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis shahih.

&

Sunnah Meringankan Shalat Sunnah Sebelum Subuh

1 Mei

Riyadhush shalihin, Imam Nawawi,
Akhlak dan Tuntunan Kaum Muslimin

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha: “Bahwasanya Nabi s.a.w. shalat dua rakaat yang ringan sekali antara azan dan iqamah dari shalat Subuh.” (Muttafaq ‘alaih)

Dalam riwayat Imam-imam Bukhari dan Muslim disebutkan pula: Beliau s.a.w. shalat dua rakaat fajar, lalu meringankan kedua rakaatnya, sehingga saya bertanya, apakah beliau s.a.w. itu juga membaca Ummul Quran – yakni surat al-Fatihah.

Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: Beliau s.a.w. shalat dua rakaat fajar, jikalau telah mendengar azan dan meringankan kedua rakaat itu.
Dalam riwayat lain lagi juga disebutkan: Jikalau telah terbit fajar.

Dari Hafshah radhiallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu apabila muazzin sudah berazan dan Subuh – yakni fajar shadik – sudah terbit, beliau s.a.w. lalu shalat dua rakaat yang ringan.” (Muttafaq ‘alaih)
Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: “Rasulullah s.a.w. itu apabila fajar telah terbit, maka beliau s.a.w. tidak shalat melainkan dua rakaat yang ringan.”

Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Nabi s.a.w. itu shalat di waktu malam dua rakaat, dua rakaat, lalu melakukan witir pada waktu akhir malam. Beliau s.a.w. juga shalat dua rakaat sebelum shalat Subuh dan seolah-olah azan itu ada di dekat kedua telinganya.” (Muttafaq ‘alaih)

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu dalam rakaat pertama dari kedua buah rakaat fajar – sebelum Subuh – itu membaca: Qulu amanna billahi wa ma unzila ilaina, yaitu ayat dalam surat al-Baqarah – ayat 136 – dan di rakaat akhirnya membaca: Amanna billahi wasyhad bianna muslimun – surat ali-lmran ayat 52.
Dalam riwayat lain disebutkan: “Dalam rakaat akhirnya membaca: “Ta’alau ila kalimatin sawain bainana wa bainakum – surat ali-lmran ayat 64.
Diriwayatkan kedua Hadis di atas itu oleh Imam Muslim.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu membaca dalam kedua rakaat fajar, yaitu: Qul ya ayyuhal kafirun – untuk rakaat pertama – dan Qul huwallahu ahad – untuk rakaat kedua. (Riwayat Muslim)

Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Saya meneliti Nabi s.a.w. selama sebulan, beliau s.a.w. dalam dua rakaat sebelum Subuh itu membaca: Qul ya ayyuhal kafirun -untuk rakaat pertama – dan Qul huwallahu ahad – untuk rakaat kedua.”
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.

&

Anjuran Berjamaah Shalat Subuh dan Isya’

1 Mei

Riyadhush shalihin, Imam Nawawi,
Akhlak dan Tuntunan Kaum Muslimin

Dari Usman r.a., katanya: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya’ dengan jamaah, maka seolah-olah ia mendirikan shalat separuh malam dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Subuh dengan jamaah, maka seolah-olah ia mendirikan shalat semalam suntuk.” (Riwayat Muslim)

Dalam riwayat Imam Termidzi dari Usman r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Barangsiapa yang menghadhiri shalat Isya’ dengan jamaah maka baginya adalah pahala mengerjakan shalat selama separuh malam dan barangsiapa yang bersembahyang Isya’ dan Subuh dengan jamaah, maka baginya adalah pahala seperti mengerjakan shalat semalam suntuk.”
Imam Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Andaikata para manusia itu mengetahui betapa besar pahalanya mengerjakan shalat Isya’ dan Subuh – dengan berjamaah, niscayalah mereka akan mendatangi kedua shalat itu, sekalipun dengan berjalan merangkak.” (Muttafaq ‘alaih)

Dan Hadis ini telah dahulu secara lengkapnya yang panjang.

Dari Abu Hurairah r.a. pula katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Tidak ada suatu shalatpun yang terlebih berat dirasakan oleh orang-orang munafik itu daripada shalat Subuh dan Isya’, tetapi andaikata mereka mengetahui betapa besar pahalanya kedua shalat itu, niscayalah mereka akan mendatanginya sekalipun dengan berjalan merangkak – ke tempat jamaahnya.” (Muttafaq ‘alaih)

&

Do’a musafir ketika menjelang Subuh

4 Jan

Kumpulan Doa dalam Al-Qur’an dan Hadits;
Said bin Ali Al-Qahthani

doa musafir ketika menjelang subuh