Tag Archives: takut

Doa Menghilangkan Rasa Takut

1 Mei

Riyadhush shalihin, Imam Nawawi,
Akhlak dan Tuntunan Kaum Muslimin

Dari Abu Musa al-Asy’ari r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu apabila takut kepada sesuatu kaum – yakni golongan, maka beliau s.a.w. mengucapkan – yang artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kita menjadikan Engkau – yakni menjadikan perlindungan dan penjagaanMu – dalam leher-leher mereka – sehingga mereka tidak kuasa memperdayakan kita – dan kita mohon perlindungan kepadaMu dari kejahatan-kejahatan mereka.”
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Nasa’i dengan isnad shahih.

&

Bacaan ketika takut

3 Jan

Kumpulan Doa dalam Al-Qur’an dan Hadits;
Said bin Ali Al-Qahthani

bacaan ketika takut

Do’a saat takut terhadap suatu kaum/ kelompok

1 Jan

Kumpulan Doa dalam Al-Qur’an dan Hadits;
Said bin Ali Al-Qahthani

doa saat takut terhadap suatu kaum -kelompok

Takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala

24 Feb

Pilar-pilar Keberhasilan Seorang Da’i
Dr. Ali bin Umar bin Ahmad Ba Dahdah;
islamhouse.com

Takut kepada Allah Ta’ala adalah merupakan dampat yang teragung dari keimanan dan salah satu sifat seorang mukmin yang paling menonjol. Allah Ta’ala berfirman:
“(yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat”. (QS al-Anbiyaa: 49)

Dalam ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman:
“(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah”. (QS al-Ahzab: 39)

Dan yang menjadi qudwah mereka dalam itu semua adalah Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang mana beliau pernah bersabda: “Sungguh saya adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian dan paling bertakwa kepada (Allah) di antara kalian”. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Nikah, dan di dalam al-Fath kitab anjuran untuk menikah. (al-Fath 9/104)

Sedangkan al-Khasyah itu lebih khusus lagi maknanya dari khauf, yang mana al- Khasyah (takut) yang di sertai dengan pengetahuan di dalam rasa takutnya. (Tahdzib Madariju Saalikiin hal: 269)

Manakala hati seorang da’i mukmin itu di penuhi oleh rasa Khasyah dan Khauf maka mereka akan sangat berbeda dengan orang-orang yang lalai dan orang-orang yang suka bermain-main. Karena rasa takut kepada Allah Ta’ala akan mencegah pemiliknya antara dirinya dengan keharaman-keharaman Allah. Maka pemahamannya sebagaimana yang telah di katakan oleh Ibrohim bin Sufyan dengan penuh hikmah, beliau mengatakan: “Jika rasa takut (kepada Allah) itu telah menempati ruangan hati (seseorang) maka ia akan membakar semua bagian-bagian yang (tersisa) bagi syahwat dan dunia itu akan memantul (dari) dirinya”. (Ideem hal: 270)

Berkata Fudhail bin Iyadh: “Barangsiapa (yang memiliki) rasa takut kepada Allah Ta’ala maka tidak akan ada yang dapat mencelakainya, dan barangsiapa yang rasa takutnya kepada selain Allah maka tidak akan ada seorang pun yang bisa memberinya manfaat”. (Nuzhatul Fudholaa 2/661)

Dan khasyah ini akan mengantarkan seorang da’i kepada ketaatan, dan tidak ada yang bisa membantu seorang hamba di dalam perkara agamanya semisal rasa takutnya ia kepada Allah Ta’ala. (Ideem 2/513)
Dan seharusnya bagi seorang da’i ia harus memiliki tingkatan yang tinggi dalam masalah keimanan, ia menjadikan rasa takutnya kepada Allah Ta’ala lebih cepat dari pada perasaanya yang menghiasi dirinya di depan seorang penguasa. (Ma’allah hal: 190)

Maka khasyah adalah pondasi dari seseorang itu merasa selalu di awasi oleh Allah Ta’ala yang akan mengangkat derajatnya seorang mukmin menuju derajat ihsan yaitu beribadah kepada Allah seolah-olah melihatNya kalaupun tidak bisa melihatNya maka sesungguhnya Allah melihat dirinya.

&

Mana yang lebih ditekankan, harap atau takut?

9 Okt

Tauhid Uluhiah
Muhammad Ibn Ibrahim al Hamd; Islamhouse.com

(Lihat Al-Âdâbus Syar’iah oleh Ibnul Muflih II/30-32, Al-Qoulul Mufîd I/51-52 & II/164-165. Lihat juga Ar-Risâlah At-Tâsi’ah, disitu terdapat perincian mengenai cinta, takut dan harap.)

Jawab: ada perbedaan pendapat dalam hal ini, di antaranya:

1. Ada yang mengatakan: seseorang mestilah lebih menekankan sisi takut, agar hal itu membawanya melakukan ketaatan dan meninggalkan maksiat.

2. Ada yang mengatakan: lebih menekankan sisi harap, agar memiliki motivasi, dan Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam menyukai optimisme.

3. Ada yang mengatakan: dalam mengerjakan ketaatan lebih menekankan harap, agar memotivasinya untuk beramal. Siapa yang dikaruniai ketaatan, akan dikaruniai kobul (diterimanya amal). Karenanya, sebagian salaf berkata: “Jika engkau diberi taufik untuk berdoa, maka tunggulah ijabatnya, karena -Dia berfirman:

“…Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu….” (QS.Ghafir:60)

Dalam kemaksiatan lebih menekankan sisi takut, agar mencegahnya dari perbuatan maksiat. Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman,

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat) jika aku mendurhakai Tuhanku.'” (QS.al-An’am:15)

Penjelasan ini lebih dekat, tetapi belum sempurna, masih dapat bersinggungan dengan firman Allah ta’ala,

“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut,…” (QS.al-Mukminum:60)

4. Ada yang mengatakan: lebih menekankan sisi takut saat sehat dan harap saat sakit.

5. Ada yang mengatakan: keduanya seperti sayap burung. Seorang mukmin menuju Tuhan-nya dengan dua sayap: harap dan takut. Jika seimbang, akan stabil terbangnya. Jika kurang salah satunya, kurang juga dayanya. Jika tidak ada keduanya saat terbang, maka sedang berada di ujung kebinasaannya.

6. Ada yang mengatakan: berbeda antara orang ke orang dan kondisi ke kondisi. Wallahu a’lam.

Takut wajib dan takut mustahab (disukai)
Takut wajib adalah takut yang mendorong melakukan perbuatan wajib dan meninggalkan yang diharamkan. Takut mustahab (disukai) adalah takut yang mendorong melakukan perbuatan mustahabat dan meninggalkan makruhat (perkara makruh= dibenci).

&

Menangis karena Takut kepada Allah

6 Mei

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an – Hadits

Firman Allah: “ Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.” (al-Israa’: 109)

Firman Allah: “Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitahuan ini? Dan kamu menertawakan dan tidak menangis?” (an-Najm: 59-60)

Dari Ibnu Mas’ud ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda kepadaku: “Bacalah al-Qur’an untukku.” Saya menjawab: “Wahai Rasulallah, bagaimana saya harus membacakan buat engkau, padahal al-Qur’an diturunkan kepadamu?” Beliau bersabda: “Sesungguhnya aku ingin mendengar al-Qur’an itu dibaca oleh orang lain.” Kemudian saya membacakan untuk beliau surat an-Nisaa’. Sampai pada ayat: fa kaifa idzaa ji’naa ming kulli ummatim bisyaHiidiw wa ji’naa bika ‘alaa Haa ulaa-i syaHiidaa (“Maka bagaimanakah [halnya orang kafir itu nanti], apabila Kami mendatangkan seorang saksi [rasul] dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu [Muhammad] sebagai saksi atas mereka itu [sebagai umatmu],” beliau bersabda: “Cukup sampai di situ!” kemudian saya menoleh kepada beliau dan saat itu kedua matanya sedang bercucuran air mata.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah berkhutbah, dan saya belum pernah mendengarny. Beliau bersabda: “Andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan pasti akan banyak menangis.” Anas berkata: “Mendengar yang demikian para shahabat Rasulullah saw. menutupi muka mereka sambil menangis terisak-isak.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, sehingga air susu itu kembali ke puntingnya. Tidak akan berkumpul debu yang menempel karena berjuang di jalan Allah dengan asap neraka jahanam.” (HR Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Ada tujuh kelompok yang akan memperoleh naungan Allah, pada hati yang tiada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: 1) pemimpin yang adil. 2) pemuda yang giat beribadah kepada Allah. 3) seseorang yang hatinya selalu digantungkan [ditautkan] dengan masjid. 4) dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah. 5) seorang laki-laki yang dirayu oleh seorang perempuan bangsawan yang cantik rupawan, lalu ia berkata: “Sesungguhnya aku takut kepada Allah. 6) seseorang yang memberikan sedekah lalu disembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. 7) seseorang yang mengingat [berdzikir] kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian kedua matanya bercucuran air mata.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abdullah bin Asy-Syaikhkhir ra. ia berkata: saya mendatangi Rasulullah saw. sedangkan beliau sedang shalat, dan di dalam perutnya terdengar suara seperti suara air sedang mendidih, saat beliau menangis.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Dari Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepada Ubay bin Ka’ab: “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla itu menyuruhku untuk membacakan: lam yakunilladziina kafaruu. Ubay bertanya: “Allah menyebut nama saya kepadamu?” Beliau menjawab: “Ya.” Maka Ubay menangis. (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Anas ra. ia berkata: Setelah Rasulullah saw. wafat Abu Bakar mengajak Umar ra. ia berkata: “Mari kita berkunjung ke rumah Ummu Aiman ra. sebagaimana Rasulullah dulu sering mengunjunginya.” Ketika keduanya sampai di tempat Ummu Aiman, ia menangis, lalu keduanya bertanya: “Apa yang menyebabkan engkau menangis? Bukankah engkau sudah tahu bahwa yang disediakan Allah untuk Rasul-Nya itu sangat baik?” ia menjawab: “Sesungguhnya saya menangis bukan sebab itu, saya tahu bahwa apa yang disediakan Allah untuk Rasulullah itu sangat baik, namun saya menangis karena wahyu dari langit telah terputus.” Ternyata perkataan Ummu Aiman itu mendorong keduanya untuk menangis, maka menangislah keduanya.” (HR Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: ketika Rasulullah saw. sakit keras, ada seseorang yang menanyakan tentang imam shalat, kemudian beliau bersabda: “Suruhlah Abu Bakar untuk mengimami shalat.” ‘Aisyah berkata: “Sesungguhnya Abu Bakar itu orang yang amat lembut hatinya, apabila ia membaca al-Qur’an ia tidak dapat menahan tangisnya.” Namun beliau bersabda: “Suruhlah ia [Abu Bakar] untuk menjadi imam.”
Dalam riwayat Aisyah ra. yang lain dikatakan, bahwa ‘Aisyah berkata: “Sesungguhnya Abu Bakar apabila menempati tempatmu [menjadi imam], orang-orang tidak mendengar bacaan shalatnya karena menangis.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Ibrahim bin Abdurrahman bin ‘Auf ia berkata: Dihidangkan makanan kepada Abdurrahman bin ‘Auf ra. tetapi waktu itu ia sedang berpuasa, dan ia berkata: “Mush’ab bin Umair ra. adalah orang yang lebih baik daripada aku, ketika ia terbunuh di dalam peperangan tidak ada kain yang dapat mengkafaninya kecuali sepotong selimut yang terbuat dari bulu. Apabila kepalanya ditutupi, maka terbukalah kakinya. Kemudian kami telah diberi kekayaan dunia yang banyak.” Atau ia berkata: “Kami telah diberi kekayaan dunia sebanyak-banyaknya. Kami khawatir, jika kebaikan kami telah dibalas dengan kekayaan ini.” Kemudian ia terus menangis dan meninggalkan makanan itu. (HR Bukhari)

Dari Abu Umamah Shuday bin ‘Ajlan al-Bahiliy ra., dari Nabi saw. beliau bersabda: “Tidak ada sesuatupun yang lebih dicintai Allah daripada dua tetes dan dua bekas, yaitu tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang menetes sewaktu berjuang di jalan Allah. Adapun dua bekas adalah bekas luka sewaktu berjuang di jalan Allah dan bekas dari menjalankan salah satu kewajiban-kewajiban Allah Ta’ala.” (HR Tirmidzi)

Dari al-‘Irbadh bin Sariyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. telah memberi suatu nasehat kepada kami, nasehat itu dapat menggetarkan hati dan mencucurkan air mata.”

Menangis karena Takut kepada Allah

3 Mei

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an – Hadits

Firman Allah: “ Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.” (al-Israa’: 109)

Firman Allah: “Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitahuan ini? Dan kamu menertawakan dan tidak menangis?” (an-Najm: 59-60)

Dari Ibnu Mas’ud ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda kepadaku: “Bacalah al-Qur’an untukku.” Saya menjawab: “Wahai Rasulallah, bagaimana saya harus membacakan buat engkau, padahal al-Qur’an diturunkan kepadamu?” Beliau bersabda: “Sesungguhnya aku ingin mendengar al-Qur’an itu dibaca oleh orang lain.” Kemudian saya membacakan untuk beliau surat an-Nisaa’. Sampai pada ayat: fa kaifa idzaa ji’naa ming kulli ummatim bisyaHiidiw wa ji’naa bika ‘alaa Haa ulaa-i syaHiidaa (“Maka bagaimanakah [halnya orang kafir itu nanti], apabila Kami mendatangkan seorang saksi [rasul] dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu [Muhammad] sebagai saksi atas mereka itu [sebagai umatmu],” beliau bersabda: “Cukup sampai di situ!” kemudian saya menoleh kepada beliau dan saat itu kedua matanya sedang bercucuran air mata.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah berkhutbah, dan saya belum pernah mendengarny. Beliau bersabda: “Andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan pasti akan banyak menangis.” Anas berkata: “Mendengar yang demikian para shahabat Rasulullah saw. menutupi muka mereka sambil menangis terisak-isak.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, sehingga air susu itu kembali ke puntingnya. Tidak akan berkumpul debu yang menempel karena berjuang di jalan Allah dengan asap neraka jahanam.” (HR Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Ada tujuh kelompok yang akan memperoleh naungan Allah, pada hati yang tiada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: 1) pemimpin yang adil. 2) pemuda yang giat beribadah kepada Allah. 3) seseorang yang hatinya selalu digantungkan [ditautkan] dengan masjid. 4) dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah. 5) seorang laki-laki yang dirayu oleh seorang perempuan bangsawan yang cantik rupawan, lalu ia berkata: “Sesungguhnya aku takut kepada Allah. 6) seseorang yang memberikan sedekah lalu disembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. 7) seseorang yang mengingat [berdzikir] kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian kedua matanya bercucuran air mata.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abdullah bin Asy-Syaikhkhir ra. ia berkata: saya mendatangi Rasulullah saw. sedangkan beliau sedang shalat, dan di dalam perutnya terdengar suara seperti suara air sedang mendidih, saat beliau menangis.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Dari Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepada Ubay bin Ka’ab: “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla itu menyuruhku untuk membacakan: lam yakunilladziina kafaruu. Ubay bertanya: “Allah menyebut nama saya kepadamu?” Beliau menjawab: “Ya.” Maka Ubay menangis. (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Anas ra. ia berkata: Setelah Rasulullah saw. wafat Abu Bakar mengajak Umar ra. ia berkata: “Mari kita berkunjung ke rumah Ummu Aiman ra. sebagaimana Rasulullah dulu sering mengunjunginya.” Ketika keduanya sampai di tempat Ummu Aiman, ia menangis, lalu keduanya bertanya: “Apa yang menyebabkan engkau menangis? Bukankah engkau sudah tahu bahwa yang disediakan Allah untuk Rasul-Nya itu sangat baik?” ia menjawab: “Sesungguhnya saya menangis bukan sebab itu, saya tahu bahwa apa yang disediakan Allah untuk Rasulullah itu sangat baik, namun saya menangis karena wahyu dari langit telah terputus.” Ternyata perkataan Ummu Aiman itu mendorong keduanya untuk menangis, maka menangislah keduanya.” (HR Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: ketika Rasulullah saw. sakit keras, ada seseorang yang menanyakan tentang imam shalat, kemudian beliau bersabda: “Suruhlah Abu Bakar untuk mengimami shalat.” ‘Aisyah berkata: “Sesungguhnya Abu Bakar itu orang yang amat lembut hatinya, apabila ia membaca al-Qur’an ia tidak dapat menahan tangisnya.” Namun beliau bersabda: “Suruhlah ia [Abu Bakar] untuk menjadi imam.”
Dalam riwayat Aisyah ra. yang lain dikatakan, bahwa ‘Aisyah berkata: “Sesungguhnya Abu Bakar apabila menempati tempatmu [menjadi imam], orang-orang tidak mendengar bacaan shalatnya karena menangis.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Ibrahim bin Abdurrahman bin ‘Auf ia berkata: Dihidangkan makanan kepada Abdurrahman bin ‘Auf ra. tetapi waktu itu ia sedang berpuasa, dan ia berkata: “Mush’ab bin Umair ra. adalah orang yang lebih baik daripada aku, ketika ia terbunuh di dalam peperangan tidak ada kain yang dapat mengkafaninya kecuali sepotong selimut yang terbuat dari bulu. Apabila kepalanya ditutupi, maka terbukalah kakinya. Kemudian kami telah diberi kekayaan dunia yang banyak.” Atau ia berkata: “Kami telah diberi kekayaan dunia sebanyak-banyaknya. Kami khawatir, jika kebaikan kami telah dibalas dengan kekayaan ini.” Kemudian ia terus menangis dan meninggalkan makanan itu. (HR Bukhari)

Dari Abu Umamah Shuday bin ‘Ajlan al-Bahiliy ra., dari Nabi saw. beliau bersabda: “Tidak ada sesuatupun yang lebih dicintai Allah daripada dua tetes dan dua bekas, yaitu tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang menetes sewaktu berjuang di jalan Allah. Adapun dua bekas adalah bekas luka sewaktu berjuang di jalan Allah dan bekas dari menjalankan salah satu kewajiban-kewajiban Allah Ta’ala.” (HR Tirmidzi)

Dari al-‘Irbadh bin Sariyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. telah memberi suatu nasehat kepada kami, nasehat itu dapat menggetarkan hati dan mencucurkan air mata.”

Takut dan Berbaik Sangka Kepada Allah

3 Mei

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an-Hadits

Allah berfirman tentang hamba-Nya yang shalih: “Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat terhadap hamba-hamba-Nya. Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka.” (al-Mukmin: 44-45)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: ‘Aku menurut sangkaan hamba-Ku dan Aku senantiasa bersamanya selama ia mengingat Aku. Demi Allah, Allah lebih senang menerima tobat hamba-Nya melebihi senangnya seseorang di antara kalian yang menemukan kembali barangnya yang telah hilang di tengah padang pasir. Siapa saja mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta, dan siapa saja yang mendekat kepada-Ku sehasta maka aku mendekat kepadanya sedepa, dan apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Jabir bin Abdullah ra. ia berkata: Saya mendengar Nabi saw. bersabda sebelum tiga hari kemudian beliau meninggal: “Jangan sekali-sekali salah seorang di antara kamu mati, kecuali ia berbaik sangka kepada Allah ‘Azza wa Jalla.” (HR Muslim)

Dari Anas ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: ‘Hai anak Adam, selama kamu berdoa dan berharap kepada-Ku, pasti Aku ampuni dosa yang telah kamu perbuat, dan Aku tidak peduli berapapun banyaknya. Hai anak Adam, andaikan dosa-dosamu bagaikan awan di langit, kemudian kamu memohon ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampunimu. Hai anak Adam, sesungguhnya andaikan kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa seisi bumi, kemudian kamu menghadap Aku sedangkan kamu tidak menyekutukan Aku, maka Aku akan mengampuni dosa yang seisi bumi banyaknya itu.” (HR Tirmidzi)

Allah berfirman: “Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang rugi.” (al-A’raaf: 9)

Allah berfirman: “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yag kafir.” (Yusuf: 87)

Allah berfirman: “Pada hari di waktu ada muka yang menjadi putih berseri, dan ada pula muka yang menjadi hitam muram.” (Ali Imraan: 106)

Allah berfirman: “Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (al-An’am: 165)

Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti, benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.” (al-Iftithar: 13-14)

Firman Allah: “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.” (al-Qaari’ah: 6-11)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Andaikan orang mukmin mengetahui siksaan yang disediakan oleh Allah, pasti tidak ada seorangpun yang berharap masuk surga-Nya. Dan andai saja orang kafir mengetahui rahmat yang dikaruniakan oleh Allah pasti tidak ada seorangpun yang berputus asa dari rahmat-Nya.” (HR Muslim)

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Apabila jenazah itu diletakkan di atas bahu, dibawa oleh orang-orang yang memikulnya, jika jenazah itu baik niscaya ia berkata: “Cepatlah, cepat antarkan aku.” Namun apabila jenazah itu tidak baik maka ia berkata: “Aduh celaka, akan dibawa kemana aku ini?” semua makhluk mendengar suara jenazah itu kecuali manusia, andaikan manusia itu mendengar pasti pingsan.” (HR Bukhari)

Dari Ibnu Mas’ud ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Surga itu amat dekat kepada salah seorang di antara kamu melebihi dekatnya tali sepatunya. Dan demikian pula dengan neraka.” (HR Bukhari)

Takut Kepada Allah (2)

30 Apr

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an – Hadits

Dari al-Miqdad ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Pada hari kiamat matahari didekatkan kepada para makhluk, sehingga jaraknya kira-kira hanya satu mil.” Sulaim bin ‘Amir yang meriwayatkan dari al-Miqdad, berkata: “Demi Allah, saya tidak mengerti yang dimaksud oleh Rasulullah dengan mil itu; apakah ukuran jarak pada perjalanan ataukah mil yang biasa dipakai untuk mencelaki mata.” Rasulullah saw. bersabda: “Manusia tenggelam dalam keringat sesuai dengan amal perbuatannya. Di antara mereka ada yang terbenam sebatas kedua mata kakinya, sebatas pusarnya, dan ada pula yang terbenam sampai pada mulutnya.” Rasulullah saw. memberikan isyarat dengan tangan ke arah mulut beliau.” (HR Muslim)

Dari abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Pada hari kiamat manusia akan berkeringat, sehingga setinggi tujuh puluh hasta, dan mereka akan tenggelam dalam lautan keringat, sehigga ada yang mencapai telinga mereka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Kami bersama-sama Rasulullah saw. tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Beliau bertanya: “Apakah kamu tahu, bunyi apakah ini?” kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lah yang lebih tahu.” Beliau bersabda: “Ini adalah suara batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun. Batu itu sekarang baru sampai ke dasar neraka, maka kalian mendengar suara gemuruhnya.” (HR Muslim)

Dari ‘Adiy bin Hatim ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Seseorang di antara kalian akan berbicara langsung dengan Tuhannya, padahal di antara dia dengan Tuhannya tidak ada juru bahasa, kemudian ia melihat ke kanan, tiada terlihat kecuali amal yang pernah diperbuatnya, ia melihat ke kiri tiada terlihat kecuali amal yang diperbuatnya, dan ia melihat ke depan tiada yang terlihat kecuali api yang tepat di depannya. Maka takutlah kalian terhadap neraka walaupun hanya bersedekah dengan separuh kurma.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Dzarr ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya aku takut melihat apa yang tidak kamu lihat. Langit itu berkeriut-keriut; di situ tidak ada tempat untuk bisa menyisipkan empat jari-jari melainkan ada malaikat yang meletakkan dahinya untuk bersujud kepada Allah Ta’ala. Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit sekali tertawa dan pasti akan banyak menangis, dan kamu tidak akan bersuka ria dengan istrimu di perduan. Bahkan kalian akan keluar ke tempat-tempat yang ramai untuk memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala.” (HR Tirmidzi)

Dari Abu Barzah Nadlah bin ‘Ubaid al-Aslamiy ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Kedua kaki seseorang tidak akan bergerak, sebelum ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan. Tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan. Tentang hartanya darimana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan. Dan tentang badannya, untuk apa ia rusakkan.” (HR Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. membaca ayat: yauma-idzin tuhadditsu akhbaaraHaa (“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.”) Kemudian beliau bertanya: “Tahukah kalian, apa yang diberitakan oleh bumi?” Para shahabat menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya berita bumi, adalah bumi menjadi saksi terhadap terhadap semua perbuatan manusia, baik laki-laki maupun perempuan, yang mereka perbuatan di atasnya. Bumi ini akan berkata: “Ia telah berbuat begini dan begitu pada hari ini dan hari itu.” Inilah yang diberitakan oleh bumi.” (HR Tirmidzi)

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Bagaimana aku bisa bersenang-senang padahal malaikat meniup sangkakala telah memasukkan ke dalam mulut dan ia hanya menunggu ijin, kapan ia diperintah untuk meniup sangkakalanya.” Berita ini terasa berat sekali oleh para shahabat, kemudian beliau bersabda: “Ucapkanlah: hasbunallaaHu wa ni’mal wakiil (Allah yang mencukupi kami dan Ia sebaik-baik yang menjamin.)”

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang takut, ia harus berangkat lebih pagi, dan siapa saja yang berangkat lebih pagi, ia pasti akan lebih cepat sampai pada tempat tujuan. Ingatlah bahwa dangangan Allah itu mahal. Ingatlah dagangan Allah itu surga.” (HR Tirmidzi)

Dari ‘Aisyah ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Manusia akan dikumpulkan nanti pada hari kiamat dalam kedadaan tidak beralas kaki dan telanjang bulat.” Saya bertanya: “Wahai Rasulallah, waktu itu laki-laki dan perempuan berkumpul, mereka dapat saling memandang kepada yang lain?” Beliau menjawab: “Wahai ‘Aisyah, pada saat itu urusannya sangat berat, sehingga mereka tidak sempat memperhatikan hal-hal demikian itu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain dikatakan: “Urusan pada saat itu lebih penting daripada saling pandang di antara mereka.”

Takut Kepada Allah (1)

30 Apr

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an – Hadits

Firman Allah: “Dan hanya kepada-Ku lah kamu harus takut (tunduk).” (Al-Baqarah: 40)

Firman Allah: “Sesungguhnya azab Tuhan-mu benar-benar keras.” (al-Buruuj: 12)

Firman Allah: “Dan Begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi) nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk). dan Kami Tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu. di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; Maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Adapun orang-orang yang celaka, Maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih),” (Huud: 106)

Firman Allah: “Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)Nya.” (Ali Imraan: 28)

Firman Allah: “Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (Abasa: 34-37)

Firman Allah: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.” (al-Hajj: 1-2)

Allah berfirman: “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Rabb-nya ada dua surga.” (ar-Rahman: 46)

Allah berfirman: “dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya. Mereka berkata: “Sesungguhnya Kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga Kami merasa takut (akan diazab)” Maka Allah memberikan karunia kepada Kami dan memelihara Kami dari azab neraka. Sesungguhnya Kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.” (ath-Thuur: 25-28)

Dari Ibnu Mas’ud ia bercerita: Rasulullah saw. yang selalu benar dan dipercaya itu, bercerita kepada kami: bahwa tiap-tiap manusia itu terkumpul penciptaannya dalam perut ibu selama empat puluh hari berupa air mani, kemudian berupa gumpalan darah selama empat puluh hari, kemudian berupa daging selama empat puluh hari, lalu diutuslah malaikat dan meniupkan roh ke dalamnya serta diperintah pula untuk mencatat empat kalimat, yaitu mencatat tentang rizky, ajal, amal perbuatan dan tentang celaka dan bahagianya. Demi Dzat yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya salah seorang di antara kamu beramal dengan amalnya ahli surga, sehingga jarak dia dengan surga hanya sehasta, namun karena ia telah tercatat sebagai ahli neraka, maka tiba-tiba ia melakukan amalan amalan ahli neraka, sampai akhirnya ia masuk neraka. Dan salah seorang di antara kamu sekalian beramal dengan amalnya ahli neraka, sehingga sehingga jarak antara dia dengan neraka hanya sehasta, tetapi karena ia telah tercatat sebagai ahli surga, maka tiba-tiba dia melakukan amalah ahli surga sampai akhirnya dia masuk surga.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Mas’ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Pada hari kiamat neraka jahanam akan dibentangkan dengan tujuh puluh ribu kendali, tiap-tiap kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat.” (HR Muslim)

Dari Nu’man bin Basyir ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya seringan-ringannya siksa ahli neraka pada hari kiamat, ialah seseorang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia berpendapat bahwa tidak ada seorangpun yang lebih berat siksaannya daripada itu, padahal itu adalah siksaan yang paling ringan bagi ahli neraka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Samurah bin Jundub ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: “Di antara ahli neraka ada yang disiksa dengan api sebatas pada kedua mata kakinya, sebatas kedua lututnya, sebatas pusarnya, dan ada pula yang disiksa dengan api sebatas bahunya.” (HR Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Di kala manusia berdiri, menunggu panggilan tuhan semesta alam, ada salah seorang di antara mereka yang terbenam dalam keringatnya sampai pada kedua daun telinganya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah berkhutbah, dan saya belum pernah mendengar khutbah yang seperti itu. Beliau bersabda: “Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit sekali tertawa dan pasti akan banyak menangis.” Kemudian para sahabat Rasulullah saw. menutup wajah mereka sambil menangis terisak-isak. (HR Bukhari dan Muslim)