Tag Archives: tasbih

Takbir dan tasbih dalam perjalanan

4 Jan

Kumpulan Doa dalam Al-Qur’an dan Hadits;
Said bin Ali Al-Qahthani

takbir dan tasbih dalam perjalanan

Keutamaan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir

3 Jan

Kumpulan Doa dalam Al-Qur’an dan Hadits;
Said bin Ali Al-Qahthani

keutamaan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir 1 keutamaan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir 2 keutamaan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir 3 keutamaan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir 4 keutamaan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir 5

Mengingat dan Bertasbih kepada Allah swt.

8 Apr

Surga Kenikmatan Yang Kekal; Berita Akhirat; Mahir Ahmad Ash-Shufiy

Dalam hadits qudsi disebutkan bahwa pada hari kiamat kelak Allah akan berfirman: “Pada hari ini [kiamat], ahli jama’ah akan mengetahui siapa yang termasuk ahlul karam.” Dikatakan: “Siapakah ahlul karam itu wahai Rasulallah?” Beliau menjawab: “Yaitu anggota majelis dzikir di dalam masjid.” (HR Ahmad dan Abu Ya’la dari Abu Sa’id al-Khudri ra.)

Faedah dzikir di dunia sangat besar, di antaranya Allah swt. menjadikannya sebagai pintu pembuka ampunan terhadap dosa, kemudahan, dan kemauan seorang mukmin. Seorang yang beriman adalah manusia yang bisa saja salah dan terperosok dalam dosa. Meskipun ia tercatat dalam golongan orang-orang yang beriman dan tidak akan dihapus, manusia tidak dapat terlepas dari kesalahan. Dan di antara kasih sayang Allah swt. terhadap hamba-Nya yang beriman adalah ampunan, balasan, serta pahala yang besar, yang dimuliakan bersama orang-orang yang selalu berdzikir kepada Allah swt. baik laki-laki maupun perempuan.

Perkara dzikir ini sangat besar, al-Qur’an menyebutkannya dalam bentuk ayat lebih dari dua ratus ayat, baik dalam bentuk perintah, peringatan, maupun petunjuk. Kemudian disebutkan pula tentang balasan yang disediakan Allah swt bagi orang-orang yang selalu mengingat-Nya, baik laki-laki maupun perempuan. Yang termasuk balasan adalah sebagaimana firman Allah:

“…laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (al-Ahzab: 35)

Yang termasuk petunjuk adalah sebagaimana firman Allah:
“Orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan shalat…” (an-Nuur: 37)

“….sesungguhnya shalat itu mencegah dari [perbuatan] keji dan munkar. Dan [ketahuilah] mengingat Allah [shalat] itu lebih besar [keutamaannya dari ibadah yang lain]. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al-Ankabuut: 45)

“….ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (ar-Ra’du: 28)

Sedangkan yang termasuk janji adalah sebagaimana firman Allah:
“….maka celakalah orang-orang yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (az-Zumar: 22)

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku maka sungguh, dia telah menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (ThaaHaa: 124)

Makna dzikir sangat banyak, dan setiap ibadah adalah dzikir. Sedangkan makna khusus dzikir kepada Allah swt. adalah tasbih, tahlil, takbir, dan tahmid. Artinya, lidah selalu mengucapkannya untuk mengingat Allah swt. karena dengan begitu hati akan selalu tenteram. Tidak ada yang lebih bear di sisi Allah swt. selain lidah orang-orang yang telah menjadikan dzikir sebagai ampunan di dunia dan pahala yang besar pada hari kiamat.

Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa mengatakan subhaanallaaH wa bihamdiH seratus kali dalam sehari, akan dihapuskan kesalahannya meskipun seperti buih di lautan.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Dalam hadits qudsi juga disebutkan, “Sesungguhnya para wakil-Ku di antara para hamba-Ku, kekasih-Ku, dan ciptaan-Ku adalah orang-orang yang menyebut dzikir kepada-Ku dan Aku mengingat dengan dzikir mereka.” (HR Turmudzi dan Abu Nu’aim dari Amr bin al-Jumuh ra.)

“Seorang hamba-Ku tidak mengingat-Ku dalam dirinya. Namun, Aku akan mengingatnya dalam kumpulan orang-orang terkemuka di antara malaikat-Ku, dan tidak mengingat-Ku dalam kumpulan tersebut, melainkan Aku akan mengingatnya di dalam rafiqu’ a’laa.” (HR Thabrani dari Mu’adz bin Anas)

Allah swt. mewahyukan kepada Musa, “Hai Musa, apakah engkau suka Aku menenteramkan rumahmu bersama orang yang bangga karena sujud kepada Allah?” Musa menjawab: “Wahai Tuhanku, bagaimana hal itu bisa terjadi?” Allah berfirman: “Ketahuilah, sesungguhnya Aku duduk bersama orang yang mengingat-Ku, dan dimana saja hamba-Ku minta pertolongan, niscaya akan mendapati-Ku.” (HR Ibnu Syahid dari Jabir)

Karena perkara tasbih ini sangat agung, Allah swt. menyebutkan dalam al-Qur’an bahwa segala yang diciptakan-Nya bertasbih memuji diri-Nya.
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesutu pun, melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. sungguh, Dia adalah Maha Penyantun, Maha Pengampun.” (al-Israa’: 44)

&

Tasbih dan Takbir Termasuk di Antara Kenikmatan Ahli Surga

1 Apr

Surga Kenikmatan Yang Kekal; Berita Akhirat; Mahir Ahmad Ash-Shufiy

Sesungguhnya Allah swt. memberi ilham atau inspirasi kepada orang-orang mukmin di surga untuk bertasbih dan bertakbir, sebagaimana Allah swt. memberi ilham atau inspirasi kepada jiwa, dan menghidupkan mereka dalam kenikmatan tasbih dan takbir yang telah Allah ciptakan untuk mereka.

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya kelompok pertama yang akan masuk surga itu berwajah tampan dan cantik seperti rembulan di malam bulan purnama. Kemudian, cahaya wajah orang-orang yang mengikuti di belakangnya seperti bintang kejora yang paling gemerlap cahayanya di langit, setelah itu cahaya-cahaya itupun turun. Mereka tidak perlu buang air kecil dan buang air besar, tidak ingusan, dan tidak meludah. Sisir mereka terbuat dari emas, aroma keringat mereka seperti parfum misik, aroma dupanya harum mirip dupa india. Istri-istri mereka adalah para bidadari, setiap orang memiliki dua istri yang air sumsum betisnya terlihat dari balik daging karena kecantikannya. Tidak ada perseteruan atau saling dengki di antara mereka. hati mereka seperti hati milik satu orang. Mereka senantiasa bertasbih menyucikan nama Allah setiap pagi dan malam.” (HR Bukhari)

Dalam sebuah riwayat disebutkan: “Allah swt. memberi ilham atau inspirasi kepada orang-orang mukmin di surga untuk bertasbih dan bertakbir sebagaimana Allah swt. juga memberi ilham atau inspirasi kepada jiwa.” (HR Muslim)

Mungkin akan ada orang bertanya, “Surga bukan tempat untuk menerima perintah dan beramal. Lalu bagaimana mereka masih melakukan tasbih dan takbir, sedangkan tasbih dan takbir termasuk salah satu yang diperintahkan ketika masih di dunia?”

Ibnu Taimiyah berkata: “Tasbih dan takbir merupakan salah satu bentuk kenikmatan yang dapat dinikmati oleh ahli surga. Tasbih dan takbir ini bukanlah suatu perintah atau tuntunan yang bisa memperoleh pahala. Namun, amal itu sendiri merupakan suatu kenikmatan sehingga jiwa dapat menikmati dan bersenang-senang dengannya.”

Imam al-Qurthubi dalam at-Tadzkirah berkata, “Tasbih dan takbir ini bukanlah suatu perintah atau tuntunan kewajiban. Ia merupakan ilham atau inspirasi, bukan suatu tekanan, sebagaimana mereka bernafas tanpa harus bersusah payah.”

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berkata: “Jika manusia bernafas tanpa ada siapapun yang memaksanya meskipun memang ia harus bernafas, Allah menjadikan tasbih sebagai nafas mereka. hal itulah yang menyebabkan hati mereka senantiasa bercahaya dalam makrifat kepada Allah, penuh rasa cinta kepada Allah, sebagai cintanya untuk senantiasa menyebut nama-Nya.

Mahir Ahmad Ash-Shufiy mengatakan bahwa kenikmatan dalam segala rupa dan bentuknya berada dalam kekuasaan Allah swt. Dialah Dzat yang menjadikan segala yang diterima orang-orang mukmin sebagaimana yang Allah kehendaki. Dialah Dzat yang Mahakuasa, yang menjadikan nafas orang-orang mukmin yang tidak perlu usaha tersebut berupa tasbih dan takbir. Dengan tasbih dan takbir tersebut, orang-orang mukmin merasakan kenikmatan yang besar, bahkan boleh jadi termasuk salah satu kenikmatan yang besar bagi orang-orang mukmin yang hidup di surga.

&