Fakta Sejarah Islam
Dr. Utsman bin Muhammad al-Khamis; Pustaka Imam Syafi’i
PENDAHULUAN
A. Bagaimana kita membaca sejarah?
B. Kitab sejarah yang sebaiknya dibaca
1. Kitab sejarah siapa yang sebaiknya kita baca?
2. Apa saja yang harus diwaspadai ketika membaca kitab sejarah?
C. Kitab induk sejarah: Taarikh ath-Thabari
1. Metode penulisan sejarah
2. Periwayatan Luth bin Yahya (Abu Mikhnaf)
D. Cara sejarawan mendistorsi sejarah
1. Membuat-buat cerita dan berbohong
2. Menambah atau mengurangi suatu kisah
3. Menginterpretasi suatu kejadian secara tidak benar
4. Menampakkan kesalahan dan kekeliruan suatu riwayat
5. Membuat syair sebagai penguat peristiwa bersejarah
6. Mengarang kitab serta risalah palsu
7. Memanfaatkan kesamaan nama
E. Penelitian sanad riwayat hadits dan sejarah
1. Awal mula penelitian hadits
2. Pentingnya penelitian sanad dalam menukil berita
BAGIAN KESATU: PERISTIWA-PERISTIWA BERSEJARAH SEJAK WAFATNYA RASULULLAH SAW. SAMPAI TAHUN 61 H
A. Sekilas tentang kerasulan Muhammad bin ‘Abdullah saw. (1-11 H)
B. Kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq (11-13 H)
1. Pertemuan di Saqifah Bani Sa’idah
2. Biografi Abu Bakar ash-Shiddiq
3. Peristiwa bersejarah Kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq
C. Kekhalifahan Amirul mukminin ‘Umar bin al-Khaththab (13-23 H)
1. Biografi ‘Umar bin al-Khaththab
2. Peristiwa bersejarah Kekhalifahan Amirul mukminin ‘Umar bin al-Khaththab
D. Kekhalifahan Amirul Mukminin ‘Utsman bin ‘Affan (23-35 H)
1. Pengangkatan ‘Utsman bin ‘Affan sebagai khalifah
2. Biografi ‘Utsman bin ‘Affan
3. Peristiwa bersejarah Kekhalifahan Amirul Mukminin ‘Utsman bin ‘Affan
4. Munculnya fitnah (Pemberontakan) Kekhalifahan Amirul Mukminin ‘Utsman bin ‘Affan
5. Tuduhan terhadap Utsman dan bantahannya
6. Mati syahid
E. Kekhalifahan Amirul Mukminin ‘Ali bin Abu Thalib (35-40 H)
1. Biografi Amirul Mukminin ‘Ali bin Abu Thalib
2. Perang Jamal (tahun 36 H)
3. Perang Shiffin (tahun 37 H)
4. Perang Nahrawan (tahun 38 H)
5. Pembunuhan ‘Ali bin Abi Thalib (tahun 40 H)
6. Sebab perbedaan sikap di antara para shahabat
F. Kekhalifahan Amirul Mukminin al-Hasan bin ‘Ali (40-41)
1. Biografi al-Hasan bin ‘Ali
2. Pembaiatan sebagai khalifah dan perdamaian dengan Mu’awiyah, serta bersatunya umat Islam
G. Pemerintahan Amirul Mukminin Mu’awiyah bin Abu Sufyan (41-60)
1. Biografi Mu’awiyah bin Abu Sufyan
2. Peristiwa bersejarah Pemerintahan Amirul Mukminin Mu’awiyah bin Abu Sufyan
H. Pemerintahan Yazid bin Mu’awiyah (60-64 H)
1. Pembaiatan Yazid dan penolakan al-Husain dari Makkah menuju Kufah
2. Terbunuhnya al-Husain
3. Siapakah yang membunuh al-Husain
4. Sikap orang-orang terhadap pembunuhan al-Husain
5. Sikap Ahlus Sunnah wal Jama’ah terhadap Yazid bin Mu’awiyah
BAGIAN KEDUA: KESHALIHAN PARA SHAHABAT
A. Definisi shahabat dan dalil-dalil tentang keshalihan mereka
1. Definisi shahabat secara etimologi dan terminologi
2. Dalil-dalil tentang keshahihan para shahabat
B. Orang yang mencela keshalihan para shahabat
1. Orang yang mencela keshalihan para shahabat
2. Kelompok yang mencela keshalihan para shahabat beserta dalil-dalil mereka
C. Syubhat seputar para shahabat dan bantahannya
1. Syubhat seputar Hadits Nabi tentang al-Haudh (telaga surga)
2. Syubhat seputar Allah tidak memuji seluruh shahabat
3. Syubhat seputar Mereka membuat Nabi saw. marah saat Umrah Hudaibiyah
4. Syubhat seputar Anggapan bahwa Rasulullah saw. melaknat orang yang tidak ikut serta dalam pasukan Usamah, sementara Abu Bakar dan ‘Umar tidak ikut degannya
5. Syubhat seputar Khalid bin Walid membunuh Malik bin Nuwairah
6. Pembunuhan Hijr bin ‘Adi oleh Mu’awiyah
7. Syubhat seputar Abu Bakar mendhalimi Fathimah dalam warisan
8. Syubhat seputar perkataan ‘Umar tentang Pembaiatan Abu Bakar: “Sesungguhnya itu terjadi secara tiba-tiba.”
9. Kebohongan terhadap ‘Umar terkait perkataannya: “Sesungguhnya Rasulullah saw. meracau.”
10. Syubhat seputar ‘Umar mengharamkan apa yang dihalalkan Allah; Dia melarang Pelaksanaan Haji Tamattu’ dan nikah mut’ah, padahal keduanya disyariatkan
11. Tuduhan kafir bagi ‘Aisyah dan Hafshah
12. Syubhat seputar Mu’awiyah menyamakan Nasab Ziyad dengan Nasabnya
BAGIAN KETIGA: SIAPAKAH KHALIFAH SETELAH RASULULLAH SAW. ?
PENDAHULUAN
A. Dalil-dalil naqli yang menganggap ‘Ali lebih berhak menjadi khalifah, serta bantahannya
1. Bantahan terhadap hadits al-Ghadir (Sungai kecil)
2. Bantahan terhadap hadist al-Kisa’ (Kain) dan ayat Mubahalah
3. Bantahan terhadap ayat al wilayah (pertolongan)
4. Bantahan terhadap hadits mandzilah (kedudukan)
5. Bantahan terhadap ayat dzawil qurba (karib kerabat)
6. Bantahan terhadap hadits ats Tsaqalain (dua hal yang berharga)
7. Bantahan terhadap hadits: “Ali bagian dariku dan aku bagian dari ‘Ali..”
8. Bantahan terhadap hadits tentang imam yang dua belas
9. Bantahan terhadap hadits: “Aku adalah kota ilmu dan ‘Ali adalah pintunya.”
10. Bantahan terhadap hadits al-indzar yaumad dar (peringatan Nabi saw. ketika sedang berkumpul dengan ahlul bait)
B. Dalil-dalil aqli yang menganggap ‘Ali lebih berhak menjadi khalifah, serta bantahannya
1. Bantahan bahwa ‘Ali adalah orang yang paling berani setelah Rasulullah saw.
2. Bantahan bahwa ‘Ali adalah orang yang paling ‘alim
3. Bantahan bahwa ‘Ali adalah orang yang paling dekat kekerabatannya dengan Rasulullah saw.
4. Bantahan bahwa ‘Ali adalah orang yang pertama-tama masuk Islm
5. Bantahan bahwa ‘Ali tidak pernah sujud kepada berhala sekalipun
Tinggalkan Balasan