Besar Neraka Jahanam

4 Des

At-Tadzkirah; Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi; Imam Syamsuddin al-Qurthubi

Pada bab ini diterangkan betapa besarnya jahanam, dan betapa banyak tali kendalinya, dipegang oleh sekian banyak malaikat. Pada suatu ketika tali kendalinya lepas dari tangan para malaikat dan menggelandang ke arah orang-orang di Mauqif [padang Mahsyar], dan Nabi Muhammad saw. lah yang mencegah dan mengembalikannya ke tempat semula, sehingga tidak mencelakai mereka.

Menurut riwayat Muslim dari Abdullah bin Mas’ud ra. dia berkata: bersabda Rasulullah saw.: “Pada hari kiamat jahanam didatangkan. Ia mempunyai tujuh puluh ribu tali kendali. Setiap kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat.” (HR Muslim)

Ibnu Wahab menuturkan: telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam, ia berkata: Jibril datang kepada Nabi saw. lalu berbisik kepadanya. Maka bangkitlah Nabi saw. seraya menundukkan pandangannya. [melihat itu] para shahabat mengutus seseorang menemui Ali untuk menanyakan: “Hai Abu al-Husain, kenapa Nabi saw. nampak sedih sejak Jibril keluar dari sisi beliau?”
Maka datanglah Ali menemui Rasul, lalu meletakkan tangannya pada kedua lengan atas beliau seraya mencium di antara kedua pundak beliau, maka bertanyalah dia: “Apa yang kami lihat darimu ini, ya Rasulallah?”
“Hai Abu al-Hasan,” sabda Rasul kepada sepupunya itu, “Jibril telah datang kepadaku seraya membaca [firman Allah]: ‘Jangan begitu, apabila bumi telah diguncangkan berturut-turut,’ (al-Fajr: 21), dan Jahanam didatangkan, ditarik dengan tujuh puluh ribu tali kendali. Setiap tali kendali dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat. Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba jahanam itu menggelinding begitu saja, lepas dari tangan para malaikat menuju ke arah orang-orang. Andaikan para malaikat itu tidak segera menangkapnya kembali, niscaya ia membakar orang-orang di tempat perkumpulan itu. Syukurlah mereka bisa menangkapnya.” (Isnad hadits ini dlaif, karena mursal)

Abu Hamid menyebutkan dalam kitabnya, Kasyf Ulum al-Akhirah, bahwa para malaikat datang membawa jahanam, berjalan dengan empat kaki, dituntun dengan 70.000 tali kendali. Setiap kendali dipegang oleh 70.000 malaikat. Masing-masing memegang satu gelang-gelang, yang andaikan seluruh besi di dunia dikumpulkan, maka tak sebanding dengan satu gelang saja. pada setiap gelang terdapat 70.000 malaikat Zabaniyah. Andaikan seorang malaikat Zabaniyah disuruh menghancurkan gunung-gunung, niscaya hancurlah gunung-gunung itu; dan andaikan disuruh merobohkan bumi, niscaya robohlah bumi dibuatnya.

Manakala jahanam itu lepas dari dari tangan para malaikat, mereka tidak mampu menangkap kembali karena demikian besarnya. Maka semua manusia di Mauqif pun berlutut, termasuk Rasul Allah. Ibrahim, Musa dan Isa bergantung pada ‘Arsy. Yang ini [Ibrahim] melupakan anaknya yang dulu akan disembelih itu. Yang ini [Musa] melupakan Harun. Dan yang ini [Isa] juga melupakan ibundanya, Maryam –‘alaihimus salam-. Masing-masing berkata: “Diriku, dirku! Pada hari ini aku tidak meminta kepada-Mu selain keselamatan diriku, ya Allah.”

Kata Abu Hamin: “Menurutku inilah yang lebih shahih.” Sementara itu –katanya pula- Muhammad saw. berkata: “Umatku, umatku! Selamatkanlah mereka ya Tuhanku, lepaskanlah neraka, ya Tuhanku!”

Di padang mahsyar saat itu tidak ada seorang pun yang sanggup tegak di atas kedua lututnya. Itulah yang difirmankan Allah: wa taraa kullu ummatin jaatsiyatan (“Dan [pada hari itu] kamu lihat tiap-tiap umat berlutut.”) (al-Jaatsiyah: 28)

Demikianlah, ketika neraka jahanam terlepas, dia nampak seram, karena marahnya dan jengkel, itulah yang difirmankan Allah yang artinya: “Apabila neraka jahanam itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya.” (al-Furqaan: 12) maksudnya dia marah besar dan jengkel sekali. Bahkan Allah menggambarkan dalam firman-Nya yang artinya: “Hampir-hampir [jahanam] itu terpecah-pecah lantaran marah.” (al-Mulk: 8) maksudnya dia hampir terbelah menjadi dua, karena marahnya yang amat sangat.

Namun kemudian Rasulullah saw. bangkit atas perintah Allah Ta’ala dan mengambil kendali neraka itu seraya berkata: “Enyahlah engkau jauh-jauh, kembali ke asalmu [dan tunggulah] sampai para penghunimu datang berduyun-duyun kepadamu!” Maka neraka itu berkata: “Jangan halangi jalanku hai Muhammad. Sesungguhnya kamu haram atasku.” Lalu terdengarlah seruan [kepada jahanam] dari tenda-tenda ‘Arsy, “Dengarlah dan taatlah kamu kepadanya!” neraka itu kemudian ditarik dan ditempatkan di sebelah kiri ‘Arsy. Orang-orang di Mauqif pun membicarakan penarikannya, maka berkuranglah ketakutan mereka. Itulah kiranya yang difirmankan Allah: “Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk [menjadi] rahmat bagi semesta alam.” (al-Anbiyaa’: 107) sesudah itu barulah timbangan-timbangan dipasang, seperti keterangan lalu.

Tinggalkan komentar