Tafsir Ibnu Katsir Surah At-Taubah / Al-Bara’ah ayat 16

22 Des

Tafsir Al-Qur’an Surah At-Taubah (Pengampunan)
Surah Madaniyyah; surah ke 9: 129 ayat

tulisan arab alquran surat at taubah ayat 16“Apakah kamu akan mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyatan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. at-Taubah / al-Bara’ah: 16)

Allah berfirman: am hasibtum (“Apakah kamu mengira.”) Wahai orang-orang yang beriman, Kami membiarkanmu begitu saja, tidak mengujimu dengan perkara-perkara yang memperlihatkan siapa yang tegar dan sungguh-sungguh beriman dan siapa Yang dusta. Oleh karena itu, Allah berfirman:
Wa lammaa ya’lamillaaHul ladziina jaaHaduu minkum wa lam yattakhidzuu minduunillaaHi walaa rasuuliHii walal mu’miniina waliijatan (“Sedangkaii Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman.”)

Yakni, menjadikan orang orang kepercayaannya, kelompok yang menyimpang yang seharusnya secara lahir dan bathin mereka saling menasehati karena Allah dan Rasul-Nya, lalu merasa cukup dengan salah satu bagian. Allah juga telah berfirman dalam ayat yang lain yang artinya:

“Alif Lam Mim. Apakah manusia mengira, bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: ‘Kami telah beriman,’ sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang bersungguh-sungguh, dan mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-‘Ankabuut: 1-3).

Ringkasnya, sesungguhnya ketika Allah mensyari’atkan jihad kepada hamba-hamba-Nya, Allah menjelaskan bahwa semua itu adalah hikmahnya, yaitu ujian bagi hamba-Nya untuk mengetahui mana yang berlaku taat dan mana yang tidak taat. Kerena Allah adalah Dzat yang Mahatahu atas apa yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang belum terjadi, meski sesuatu tersebut terjadi dalam situasi dan kondisi apa pun, karena Allah, Dzat yang mengetahui segala sesuatu sebelum sesuatu tersebut terjadi, dan ketika sesuatu itu terjadi seperti apa adanya.

Tiada Ilah melainkan Allah, dan tiada Rabb selain Dia, dan tiada seorang makhluk pun yang mampu mencegah apa yang telah ditentukan oleh-Nya.

&

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: